Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut bahwa budaya puasa mutih, yang kerap dilakukan calon pengantin, bisa berisiko menyebabkan anak stunting.
Puasa mutih sendiri biasa dilakukan dalam kurun waktu 3 atau 7 hari, dengan menghindari makanan dan minuman yang berwarna selain putih. Biasanya mereka hanya makan nasi putih dan minum air putih.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar.
Kondisi stunting sendiri sebenarnya bisa dicegah dengan memberi perhatian ekstra di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia anak 2 tahun.
Jadi, kenapa calon pengantin juga ditargetkan? Alasannya supaya mereka punya kondisi yang sehat, sehingga akan melahirkan anak yang juga sehat.
Pembahasan ini dikemukan dalam acara "Konferensi Pers Peringati Hari Gizi Nasional 2024: Royco, BKKBN dan NU Care-LAZISNU Perkuat Edukasi 'Isi Piringku' Demi Keluarga Masa Depan Sehat Penuh Maslahat" di Jakarta, pada Selasa (06/02/2024).