Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi olahraga saat sedang haid (pexels.com/Blue Bird)
ilustrasi olahraga saat sedang haid (pexels.com/Blue Bird)

Kamu tentu sudah mengetahui beragam manfaat berolahraga bagi kesehatan tubuh. Berolahraga secara teratur memberikan banyak manfaat bagi tubuh, antara lain meningkatkan kualitas tidur hingga menurunkan risiko penyakit kronis. Mungkin sebagian besar manfaat olahraga tidak langsung terasa saat usia muda, melainkan akan terasa dalam jangka panjang. 

Beberapa perempuan mungkin merasa ragu untuk melakukan olahraga saat haid. Sebab, kondisi fisik yang cenderung lemas dan tidak nyaman saat haid dianggap menjadi pantangan bagi perempuan untuk berolahraga. Sebenarnya, bolehkah berolahraga saat haid?

1. Bolehkah berolahraga saat menstruasi?

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Nathan Cowley)

Beberapa orang mungkin merasa lebih lelah pada beberapa hari pertama haid dibanding hari-hari lainnya. Tidak jarang pula beberapa perempuan mengeluhkan sakit kepala, kembung, hingga kram perut sehingga kurang bertenaga untuk melakukan aktivitas yang menguras energi seperti berolahraga. Adanya berbagai kondisi tersebut mungkin menimbulkan asumsi bahwa perempuan tidak boleh berolahraga selama haid.  

Office on Women's Health menjelaskan bahwa perempuan tetap boleh olahraga meskipun sedang haid. Selama masih sanggup melakukannya, sebenarnya berolahraga dapat membantu meringankan keluhan selama haid, mengutip penjelasan Verywell Fit.

2. Mengapa sebagian perempuan merasa lemas saat haid?

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Pixabay)

Tubuh yang lemas ketika haid mungkin menjadi alasan mengapa sebagian perempuan enggan berolahraga. Sebagian perempuan memiliki energi yang rendah selama haid, sementara beberapa lainnya menjadi lebih berenergi. Ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perubahan kadar hormon selama siklus haid.

Jumlah hormon estrogen dan progesteron selama hari pertama haid berada pada titik terendah. Mengutip penjelasan Healthline, adanya hormon estrogen dan progesteron yang rendah saat haid membuat seseorang merasa kurang berenergi dan kelelahan. Kadar hormon tersebut akan beranjak naik beberapa hari setelahnya secara bertahap.

3. Olahraga kemungkinan dapat membantu mengatasi nyeri haid

ilustrasi nyeri haid (pexels.com/Sora Shimazaki)

Haid bukan penghalang untuk berolahraga, meskipun beberapa perempuan merasakan tubuh yang kurang berenergi atau nyeri haid. Jika masih mampu untuk berolahraga, tidak ada salahnya berolahraga sejenak walau hanya intensitas ringan seperti berjalan kaki.

Olahraga kemungkinan dapat membantu mengurangi rasa nyeri haid. Para peneliti menemukan beberapa perempuan yang berolahraga secara teratur mengalami lebih sedikit nyeri haid.

4. Olahraga intensitas ringan bisa menjadi alternatif

ilustrasi melakukan yoga (pexels.com/Max Nikhil Thimmayya)

Karena beberapa perempuan merasa kurang nyaman saat haid, maka intensitas olahraga dapat dikurangi. Olahraga ringan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan saat haid, misalnya latihan kardio ringan, berjalan kaki, atau yoga.

Berolahraga meskipun saat haid tetapi memberikan manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah meningkatkan endorfin. Saat berolahraga, maka tubuh menghasilkan lebih banyak endorfin yang bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati.

5. Adakah jenis olahraga yang harus dihindari selama haid?

ilustrasi olahraga (pexels.com/Daniel Reche)

Verywell Fit melansir, tidak ada latihan atau olahraga yang dilarang selama haid. Tidak ada data ilmiah yang menunjukkan perempuan harus membatasi latihan atau olahraga tertentu selama periode haid.

Meski begitu, tetap perlu memastikan olahraga yang dilakukan aman. Cara terbaik adalah dengan mengetahui kebutuhan tubuh selama haid. Jika memang merasa sangat lelah, maka kamu bisa mengurangi intensitas olahraga sehingga tubuh tidak makin kelelahan.

Tidak ada larangan bagi perempuan yang ingin berolahraga selama haid. Olahraga secara rutin kemungkinan dapat membantu mengurangi nyeri haid. Apabila masih mampu berolahraga saat haid serta tidak memiliki kondisi medis tertentu, maka kamu dapat melakukan olahraga ringan sesuai kemampuan tubuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team