Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makan sahur (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi makan sahur (pexels.com/Michael Burrows)

Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat Islam diberi kesempatan untuk mengisi tenaga dengan sahur sebelum harus menahan lapar seharian. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang justru melewatkan momen makan tersebut atau hanya mengisinya dengan meminum sedikit air. 

Menurut medis, bolehkah tidak makan sahur saat puasa Ramadan? Meski dari hukum Islam makan sahur adalah sunah, ada baiknya tidak melewatkannya demi tubuhmu, ya. Ini yang perlu kamu ketahui terkait makan sahur, puasa, dan efeknya bagi kesehatan.

Bolehkah tidak makan sahur saat puasa Ramadan?

Ada banyak alasan seseorang melewatkan sahur. Nah, bangun terlambat menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Meski bukan masalah besar, toh, akan kuat puasa seharian. Namun, ada baiknya tidak menjadikan hal tersebut kebiasaan, ya. 

Saat menjalani puasa berselang alias intermittent fasting, termasuk puasa Ramadan, makan sahur atau makan saat jendela makan tiba sangatlah penting. Pada metode IF bahkan tidak dianjurkan untuk memilih periode puasa panjang tanpa makan sama sekali.

Lagipula makan sahur memberikan banyak manfaat bagi tubuh ketika berpuasa, lho. Sebut saja menyediakan cadangan energi dan menjaga kemampuan konsentrasi. Menu sahur yang bernutrisi seimbang pun mencegah tubuh mengalami efek samping puasa seperti sakit kepala akibat hipoglikemia, dehidrasi, hingga rasa haus berlebih. 

Apa yang terjadi pada tubuh saat tidak makan sahur?

Puasa dalam jangka waktu lama diketahui dapat memperbaiki sel, membantu mengurangi berat badan, dan menurunkan kadar gula darah. Akan tetapi, tidak mendapat asupan makan dalam waktu panjang dapat berefek negatif pada tubuh. 

Tubuh membutuhkan energi dengan sumber utamanya glukosa dari karbohidrat yang berasal dari asupan makanan. Hati dan otot akan menyimpan sebagian glukosa ekstra dalam glikogen. Ketika puasa, asupan terbatas dan cadangan mungkin akan habis karena terus digunakan. 

Pada titik ketika cadangan sumber energi habis, tubuh akan memasuki kondisi glukoneogenesis yang menandai transisi tubuh ke mode hemat tenaga. Kalau kondisi tersebut terus terjadi, tubuh harus membuat glukosa sendiri dengan mengandalkan lemak. Begitu sumber energi ini juga habis tubuh akan masuk ke mode kelaparan serius.

Mode kelaparan ini memang tidak terjadi karena puasa sehari. Sebaliknya tubuh dapat masuk ke mode tersebut setelah beberapa hari atau minggu berturut-turut tanpa makanan. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi dalam waktu singkat ketika kamu tidak mendapat asupan makanan serta tidak punya cukup cadangan energi. 

Dampak melewatkan makan sahur saat puasa

ilustrasi makan sahur (pexels.com/Thirdman)

Sahur merupakan waktu jendela makan yang sangat dianjurkan diisi dengan mengonsumsi hidangan dan minuman bernutrisi. Lantas, mengapa tidak boleh melewatkan makan sahur saat puasa Ramadan? Efek dari melewatkan waktu makan ini bisa memengaruhi aktivitas dan kesehatanmu, lho. 

  • Gula darah akan menurun. Tidak cukup makan dapat menurunkan gula darah yang pada level ekstrem menyebabkan lelah, pusing, gemetar, bahkan pingsan. Hal itu karena otak tidak punya bahan bakar untuk berpikir jernih
  • Metabolisme tubuh akan melambat. Kalau kamu menjalani puasa berselang dalam waktu lama dan banyak melewatkan makan, tubuh akan memasuki mode kelaparan. Akibatnya, otak akan memberi isyarat pada tubuh untuk memperlambat fungsi guna menghemat energi. Amanda Spina, ahli diet terdaftar dalam Banner Health menjelaskan bahwa efek jangka panjangnya bisa memecah protein dalam bentuk jaringan otot yang dapat merusak ginjal
  • Mengganggu hormon tertentu. Membiarkan tubuh kelaparan dalam jangka panjang dapat membuat hormon seperti insulin, leptin, kortisol, dan ghrelin terganggu. Akibatnya, keseimbangan sistem tubuh mungkin terganggu. Tubuh akan memproduksi lebih banyak ghrelin yang memicu lapar, tetapi produksi leptin yang mengurangi nafsu makan jadi menurun. Hasilnya, kamu lebih sulit mengetahui kapan sudah kenyang sehingga memicu makan berlebih.

Tidak makan terlalu lama secara umum dapat berdampak pada kesehatan mental juga, lho. Mereka yang melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko depresi dan stres lebih tinggi serta risiko kecemasan lebih tinggi. Pasalnya, saat tidak mendapat makanan dalam waktu lama, tubuh akan melepaskan kortisol si hormon stres. 

Jadi, bolehkah tidak makan sahur saat puasa Ramadan? Pada dasarnya, konsep sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali bisa diterapkan untuk sahur saat bulan Ramadan. Meski hanya makan sedikit, setidaknya tubuh mendapatkan asupan yang menjadi sumber tenaga untuk bisa terus aktif bergerak. 

Referensi:

"What Happens If You Fast For a Day?". Medical News Today. Diakses Maret 2025.
"Intermittent Fasting: What Is It, and How Does It Work?". Hopkins Medicine. Diakses Maret 2025.
"7 Health Benefitrs of Suhoor". Saudi German Health. Diakses Maret 2025.
"5 Things That Happen to Your Body When You Skip Meals". Banner Health. Diakses Maret 2025.

Editorial Team