Bolehkah Tidur Setelah Makan Sahur? Pastikan Tahu Efeknya

Meski sah-sah saja, tetapi tidak disarankan untuk langsung tidur setelah makan sahur. Efeknya sama seperti ketika langsung rebahan setelah makan biasa alias di luar jam sahur. Tindakan ini mungkin menyebabkan masalah pencernaan. 

Lebih jelasnya, saat kamu tidur tubuh difokuskan untuk beristirahat dan pemulihan sehingga tidak ada agenda untuk mencerna makanan. Nah, makan sebelum tidur dapat mengganggu sistem sirkadian tubuh. Alhasil, tubuh jadi tidak punya waktu untuk mencerna dan membakar kalori. 

Ketika hal tersebut terjadi, makanan yang dikonsumsi tidak akan dijadikan bahan bakar untuk beraktivitas sehari-hari. Sebaliknya, makanan yang dikonsumsi sebelum tidur bisa diubah menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh.

Tidur setelah makan mungkin bukan masalah besar jika hidangan yang dikonsumsi hanya camilan ringan. Namun, kebanyakan makanan yang dikonsumsi saat sahur adalah hidangan berat.

Oleh karena itu, tidur setelah makan dapat memicu berbagai masalah. Terlebih pada individu dengan kondisi khusus, seperti obesitas dan sleep apnea. 

Nah, beberapa risiko efek samping yang dapat muncul akibat tidur setelah makan sahur sebagai berikut:

• Gangguan pencernaan dan refluks asam. Posisi berbaring dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sensasi terbakar di tenggorokan
• Gangguan tidur. Ketika refluks asam terjadi, metabolisme tubuh akan bekerja keras bahkan dapat memicu kenaikan suhu tubuh yang optimal untuk tidur sebagaimana penjelasan Jade Wu, PhD., dalam Verywell Health
• Kenaikan berat badan. Makan saat waktu metabolisme tubuh yang harusnya melambat dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Dampak gangguan pencernaan dan refluks asam mungkin terjadi meski kamu hanya berbaring setelah makan sahur, lho. Oleh karenanya, kamu mungkin merasakan hal yang sama jika tidak tidur setelah sahur alias berbaring.

Waktu harus menunggu untuk tidur setelah makan tergantung pada jenis hidangan yang kamu konsumsi. Pasalnya, tiap jenis makanan atau minuman diproses tubuh dengan durasi berbeda. 

Ketika menu sahurmu melibatkan makanan padat dan berlemak tinggi, kamu perlu bertahan untuk tidak langsung tidur lebih lama. Hal ini karena jenis makanan tersebut paling lambat dicerna tubuh. 

Jesse Houghton, MD., dokter bersertifikat di bidang penyakit dalam dan gastroenterologi serta Direktur Medis Senior Gastroenterologi di Southern Ohio Medical Center dalam Verywell Health menjelaskan terkait durasi rata-ratanya. Menurutnya, disarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit sampai 3 jam setelah makan. 

Jeda antara makan dan tidur ini dapat memberi waktu bagi sistem pencernaan untuk memproses makanan secara efektif. Dengan demikian, kecil kemungkinan kamu mengalami refluks asam atau gangguan pencernaan.

Bagaimana jika harus tidur segera setelah makan sahur? Agenda yang padat mungkin membuatmu tidak bisa menunggu terlalu lama. Jika demikian, konsumsi makanan dalam porsi kecil dan pilih menu rendah lemakm ya. Jenis makanan tersebut cenderung tidak membuat perut kembung dan lebih mudah dicerna. 

Pilih makanan protein rendah lemak seperti ayam panggang ataupun ikan. Kombinasikan dengan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Hindari makanan yang berat, pedas, atau berlemak tinggi. Seimbangkan juga dengan mendapatkan asupan minum air putih yang cukup.

Tidak ada larangan terkait pertanyaan bolehkah tidur setelah makan sahur. Meski demikian, dianjurkan untuk menunggu agar pencernaan tidak terganggu. Kalaupun harus langsung tidur, usahakan pilih menu makanan yang mudah dicerna, ya.

Referensi:

"Is It Bad to Sleep Right After Eating?". Verywell Health. Diakses Maret 2025.
"Is it Bad to Sleep After a Meal?". UPMC Health Beat. Diakses Maret 2025.
"Ramadan Fasting Tips: 7 Things You Should Know". Brown & Toland. Diakses Maret 2025.