Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Puasa Dapat Menyebabkan Anemia? Pahami Risikonya

ilustrasi puasa (pexels.com/Sami Abdullah)

Saat berpuasa, tidak sedikit orang yang merasa lemah, letih, lesu, dan lunglai. Tanda tersebut lantas dikaitkan dengan gejala anemia karena tidak jauh berbeda. Anemia sendiri merupakan istilah yang merujuk pada kondisi kurangnya sel darah merah.

Namun, apakah puasa dapat menyebabkan anemia? Faktanya, puasa mungkin tidak secara langsung memengaruhi kadar atau jumlah sel darah merah pada tubuh. Berikut penjelasannya.

Apakah puasa dapat menyebabkan anemia?

Puasa mungkin tidak secara langsung menyebabkan anemia. Akan tetapi, nutrisi yang tidak dipenuhi selama periode ini dapat memicu kekurangan zat besi yang berujung pada anemia. 

Ketika berpuasa tidak dibarengi dengan konsumsi makanan atau minuman mengandung zat besi selama buka dan sahur, maka bisa memicu anemia. Hal yang sama juga berlaku saat makanan yang dikonsumsi tidak mengandung cukup vitamin sehingga memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh. 

Di sisi lain, puasa mungkin memperparah gejala anemia pada individu yang sudah lebih dahulu didiagnosis demikian. Oleh sebab itu, individu dengan kadar hemoglobin darah di bawah 6gm/dl tidak diperkenankan puasa. 

Cara mencegah anemia lebih parah saat puasa

Potret wanita sedang mengalami anemia (freepik.com/yanalya)

Penting untuk memperhatikan nutrisi saat puasa Ramadan maupun lainnya, termasuk intermittent fasting untuk mengurangi berat badan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana proses tubuh mendapat dan mencerna nutrisi sehingga bisa berfungsi normal.

Kamu bisa mencegah gejala anemia lebih parah saat berpuasa dengan menerapkan sahur dan berbuka sehat. Berikut beberapa langkah yang dapat kamu terapkan. 

  • Konsumsi makanan kaya zat besi untuk menu sahur dan berbuka. Misalnya, kacang-kacangan, polong-polongan, dan sayuran hijau. Selain itu, bisa juga mengonsumsi hati, daging merah, ikan, apel, terong, hingga bayam
  • Konsumsi makanan atau minuman bervitamin yang mampu meningkatkan penyerapan zat besi. Contoh, jus lemon yang dikombinasikan dengan salad sayuran. Vitamin C dalam jus lemon membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam sayuran, lho
  • Hindari konsumsi minuman bersoda dan berkafein. Dua jenis minuman tersebut memengaruhi penyerapan zat besi di usus
  • Hindari melewatkan makan sahur atau jendela makan lainnya. Alasannya, tubuh membutuhkan energi dan nutrisi dari makanan sahur dan berbuka untuk menjaga kadar hemoglobin pada angka normal.

Kalau kamu bertanya-tanya apakah puasa dapat menyebabkan anemia jawabannya ada potensi demikian meski bukan pemicu utama. Terpenting, atur asupan nutrisi saat sahur dan berbuka agar kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi, ya.

Referensi:

"HMC Offers Guidance for Fasting Patients with Anemia". Hamad Medical Corporation. Diakses Maret 2025.
"5 Tips for Anemia Patients in Ramadan". Saudi German Health. Diakses Maret 2025.
"Anemia". Cleveland Clinic. Diakses Maret 2025.
"13 Tips Puasa Bagi Penderita Anemia". RS Pondok Indah. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us