Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buka Puasa Bukan Ajang Balas Dendam, Jaga Pola Makan

ilustrasi buka puasa di rumah (pexels.com/Michael Burrows)
Intinya sih...
  • Makan berlebihan saat buka puasa dapat mengganggu pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit.
  • Tips sehat berbuka puasa: mulai dengan makanan ringan, batasi makanan berlemak, seimbangkan karbohidrat dan serat, perhatikan porsi makan, hidrasi cukup, pilih menu sahur yang sehat, jaga pola tidur dan aktivitas fisik.
  • Berbuka puasa dengan pola makan yang sehat mendukung kesehatan fisik dan kelancaran ibadah selama bulan suci Ramadan.

Saat azan maghrib berkumandang, godaan untuk menyantap segala jenis makanan yang tersaji sering kali sulit ditolak. Setelah seharian berpuasa, tubuh seolah menuntut kompensasi atas energi yang hilang. Namun, makan berlebihan saat buka puasa justru bisa membuat tubuh lemas, mengganggu pencernaan, dan berisiko meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

Lantas, bagaimana cara menikmati buka puasa tanpa "balas dendam"? Berikut penjelasan serta tipsnya.

Risiko masalah kesehatan

Dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital Pekanbaru, dr. Erwin Christianto, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan bahwa kebiasaan "balas dendam" saat berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan berlebihan dan berminyak dapat memicu berbagai masalah pencernaan, seperti peningkatan asam lambung, kembung, mulas, sakit perut, muntah, dan diare. Selain itu, pola makan yang salah saat puasa Ramadan berpotensi menambah berat badan.

"Lonjakan gula darah dan beban metabolisme tubuh yang berlebihan akibat konsumsi makanan yang tidak terkontrol dapat memicu sakit kepala, kegelisahan, serta masalah kesehatan serius lainnya, seperti gangguan pada ginjal, mata, jantung, dan saraf," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Buka puasa yang sehat

ilustrasi buka puasa bersama keluarga (pexels.com/Monstera Production )

Ada beberapa tips seputar cara berbuka puasa yang sehat dan menyenangkan:

1. Awali dengan makanan ringan dan sehat

Hindari konsumsi makanan berat secara langsung saat berbuka. Setelah berjam-jam perut kosong, lambung butuh waktu untuk beradaptasi. Mulailah dengan minum 1–2 gelas air putih untuk membatalkan puasa, kemudian lanjutkan dengan makanan yang mudah dicerna.

Kurma dan air putih merupakan pilihan yang baik karena dapat mengembalikan kadar gula darah secara bertahap. Ini alternatif makanan berbuka yang sehat:

  • Buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, atau melon untuk membantu rehidrasi tubuh.
  • Sup sayur hangat yang kaya akan serat dan elektrolit.

2. Batasi konsumsi makanan berlemak dan berminyak

Gorengan identik menjadi makanan berbuka puasa. Namun, konsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Pilihlah makanan yang diolah dengan cara dipanggang, dipepes, disemur, atau dibacem sebagai alternatif yang lebih sehat. Contohnya:

  • Sup ayam dengan sayuran sebagai sumber protein dan serat.
  • Sup bening dengan tambahan protein seperti tahu atau tempe.
  • Sate (dengan catatan tidak berlemak dan menggunakan saus kacang).
  • Nasi merah dengan lauk sehat seperti ikan bakar atau daging tanpa lemak.

3. Seimbangkan karbohidrat dan serat

Konsumsi karbohidrat berlebihan, terutama dari berbagai sumber sekaligus (misalnya nasi dengan mi atau kentang), dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Usahakan untuk mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah yang seimbang dan selalu sertakan sayuran sebagai sumber serat.

4. Perhatikan porsi makan

Berbuka puasa bukanlah kesempatan untuk makan sebanyak-banyaknya. Terapkan prinsip makan secara perlahan dan dengarkan sinyal tubuh. Berhenti makan sebelum merasa terlalu kenyang.

Tips mengendalikan porsi makan:

  • Mulailah dengan porsi kecil saat berbuka, kemudian lanjutkan dengan porsi utama setelah salat Maghrib.
  • Kunyah makanan dengan baik dan hindari makan terburu-buru.
  • Hindari makan sambil berbicara, menonton televisi, atau menggunakan gadget.
  • Gunakan piring berukuran kecil untuk membantu mengontrol porsi makan.
  • Jangan langsung tidur setelah makan. Berikan waktu minimal dua jam bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik.

5. Pentingnya hidrasi yang cukup

Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan cairan untuk menggantikan yang hilang. Minumlah air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.

Tips hidrasi yang sehat selama Ramadan:

  • Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari, mulai dari waktu berbuka hingga sahur, dengan interval sekitar 1 jam antar waktu minum.
  • Hindari minuman manis seperti soda atau sirup, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
  • Batasi konsumsi kopi dan teh, karena bersifat diuretik (meningkatkan frekuensi buang air kecil).
  • Konsumsi buah-buahan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka dan jeruk, untuk membantu hidrasi alami.

6. Pilih menu sahur yang sehat

Pilihlah menu sahur yang mengandung protein tinggi agar tidak mudah lapar selama berpuasa, serta mengandung cukup cairan. Contoh menu sahurnya:

  • Sayur bayam dengan ayam panggang dan tahu atau tempe bacem.
  • Ikan asam pedas dengan semangkuk salad buah.

7. Jaga pola tidur dan aktivitas fisik

Selain memperhatikan pola makan, istirahat cukup dan aktivitas fisik yang teratur juga penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama Ramadan. Tips menjaga keseimbangan ini selama Ramadan:

  • Tidur yang cukup, minimal 6–7 jam setiap malam.
  • Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai setelah berbuka, untuk membantu proses pencernaan.
  • Hindari tidur langsung setelah sahur. Berikan jeda minimal 30 menit sebelum tidur.
  • Manfaatkan ibadah tarawih sebagai bentuk aktivitas fisik.

Berbuka puasa dengan pola makan yang sehat tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kelancaran ibadah selama bulan suci. Sekali lagi, berbuka puasa bukanlah ajang balas dendam, melainkan kesempatan untuk mengontrol diri sekaligus memberikan nutrisi terbaik bagi tubuh setelah seharian berpuasa.

Dengan menerapkan panduan makan sehat ini, kamu dapat tetap bugar, terhindar dari masalah pencernaan, dan menjalankan ibadah puasa dengan nyaman serta maksimal hingga akhir Ramadan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us