ilustrasi minuman jamu (pexels.com/Ecter)
Secara umum jahe aman digunakan untuk berbagai kondisi. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti heartburn, kembung, diare, atau sakit perut setelah mengonsumsinya. Namun, hal ini bergantung pada individu, dosis, dan frekuensi penggunaan.
Sebuah tinjauan terhadap 12 penelitian pada 1.278 perempuan hamil menemukan bahwa mengonsumsi kurang dari 1.500 mg jahe per hari tidak meningkatkan risiko heartburn, keguguran, atau kantuk (Nutrition Journal, 2014).
Namun, dosis di atas 1.500 mg per hari tampaknya kurang efektif dalam mengurangi mual dan mungkin memiliki risiko efek samping yang lebih besar.
Meski demikian, ibu hamil harus menghindari mengonsumsi suplemen jahe menjelang persalinan karena ada risiko memperburuk pendarahan. Untuk alasan yang sama, jahe mungkin tidak aman bagi ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran atau gangguan pembekuan darah (BMC Complementary Alternative Medicine, 2017).
Selain itu, mengonsumsi jahe dalam dosis besar dapat meningkatkan aliran empedu dalam tubuh, sehingga tidak disarankan jika kamu mamiliki penyakit kandung empedu. Juga, hati-hati jika sedang menggunakan obat pengencer darah, karena jahe dapat berinteraksi dengan obat ini, meskipun buktinya beragam.
Walaupun alami dan umumnya aman, tetapi sebaiknya tetap berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika ingin menggunakan jahe untuk tujuan pengobatan, termasuk untuk mengobati mual.