Menurut sebuah penelitian dalam European Heart Journal: Acute Cardiovascular Care tahun 2015, risiko serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi dalam 2 jam setelah ledakan amarah yang intens.
Risiko tersebut bisa terjadi karena respons serangan kemarahan dapat mendorong sistem saraf untuk memotong aliran darah ke perut dan mengalihkannya ke otot-otot, yang berdampak pada sekresi pencernaan.
Kemarahan menyebabkan lonjakan hormon stres kortisol. Selama ledakan amarah berkepanjangan dan sering terjadi, bagian sistem saraf menjadi sangat aktif, yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh seiring waktu.
Maka dari itu, penting untuk kita bisa belajar mengendalikan amarah. Ini dia caranya!