Secara medis, volume darah berat selama masa menstruasi disebut sebagai menorrhagia. Dikatakan demikian apabila perempuan mengalami haid lebih dari 7 hari atau ketika kamu harus mengganti pembalut setiap beberapa jam sekali dengan durasi cukup singkat. Hal ini dilakukan karena aliran darah yang keluar lebih banyak dari biasanya.
Kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Cleveland Clinic menyebutkan, kondisi ini sering terjadi dan memengaruhi sekitar 27-54 persen orang yang mengalami menstruasi.
Gejala lain dari menorrhagia yang terukur termasuk kehilangan lebih dari 80 mililiter darah selama menstruasi. Padahal normalnya perempuan hanya mengeluarkan 35-40 mililiter darah saat haid. Pendarahan ini juga kerap disertai nyeri pada bagian perut, muncul gumpalan darah di pembalut dengan ukuran cukup besar, hingga memicu anemia atau kekurangan darah.
Lantas, apa pemicu pendarahan berat saat menstruasi? Kemungkinan terbesar seseorang mengalami menorrhagia adalah faktor hormonal dan tingkat stres. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi karena pemicu lainnya, misalnya gaya hidup atau kondisi medis tertentu.