Masalah pada perut ada macam-macam wujudnya, salah satunya adalah perut kembung. Mostly, perut kembung disebabkan oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Selain itu, bisa disebabkan pula oleh kebiasaan dan gaya hidup kita. Of course, perut kembung rasanya mengganggu dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada kita.
Ingin mengusir jauh-jauh perut kembung? Tenang, ada beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan. Say goodbye to stomach bloating!
Para ahli kesehatan dan pakar gizi menyarankan kita agar mengonsumsi banyak serat dan memasukkannya ke dalam menu makanan harian kita. Menurut laman University of California San Francisco, orang dewasa perlu mengonsumsi 25-30 gram serat setiap harinya. Tidak boleh kurang dan jangan sampai berlebihan, ingat itu!
Menurut laman Medical News Today, terlalu banyak mengonsumsi serat bisa memicu perut kembung, timbulnya gas dan sembelit. Untuk mengatasinya, tambah jumlah air yang kamu minum, perbanyak beraktivitas fisik dan mengubah pola makan. Batas maksimal serat yang bisa dikonsumsi adalah 70 gram per hari, jangan berlebihan, ya!
Minum susu kedelai dingin di siang hari yang terik memang melegakan. Susu kedelai juga merupakan opsi alternatif bagi penganut gaya hidup vegan dan vegetarian.
On the other side, mengonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman berbahan dasar kedelai tidak baik bagi sistem pencernaan! Ujung-ujungnya, perut kita jadi kembung. Ugh.. Sebel!
Penjelasannya, kedelai mengandung senyawa kimia mirip estrogen dan bisa menghasilkan efek berupa perut kembung. Sebisa mungkin, kurangi jumlah kedelai olahan dan tanpa fermentasi, seperti pada susu kedelai atau keju kedelai. Sementara, tempe, natto dan miso tidak apa-apa menurut Dr. Robynne Chutkan, MD di laman The Healthy.
Pada waktu-waktu tertentu, we rely so much on coffee. Misalnya, saat begadang untuk mengerjakan tugas kuliah atau pekerjaan yang terbengkalai.
Kopi memang berguna untuk membuat kita tetap terjaga dan betah melek seharian. Tapi, beberapa orang mengeluhkan perasaan tidak nyaman, perih dan kembung di perut sehabis minum kopi. Mengapa?
Rupanya, kopi mengandung kafein yang bersifat diuretik serta bisa mengeluarkan banyak air dan garam dari tubuh, ungkap laman The Healthy. Kafein juga membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat, menyumbat pencernaan dan mengakibatkan perut kembung. Psst, kafein juga bisa ditemukan di teh, kacang-kacangan dan soda.
Di beberapa negara, khususnya di Eropa, minum minuman beralkohol adalah tradisi dan bagian dari budaya mereka. Alkohol berguna untuk menjaga agar suhu tubuh tetap hangat di cuaca yang sangat dingin di musim salju. Di Indonesia, minum minuman beralkohol juga kerap dilakukan di acara yang bersifat sosial, seperti saat bersama teman-teman.
Menurut Dr. Robynne Chutkan, alkohol bisa menghilangkan bakteri baik dalam sistem pencernaan, ungkapnya di laman The Healthy. Jika bakteri ini lenyap, maka perut kita akan mudah kembung. Selain itu, minum terlalu banyak alkohol juga bisa memicu sirosis hati dan memicu gastritis. Disarankan untuk tidak minum lebih dari segelas alkohol per hari.
Sudah banyak penelitian ilmiah yang membongkar sisi negatif minuman berkarbonasi seperti soda. Antara lain, meningkatkan berat badan, memicu risiko diabetes, membahayakan hati, meningkatkan risiko kanker dan lain sebagainya, ucap laman The Telegraph. Tapi, kita terkadang bersikap bodo amat dan tetap meminumnya, kan?
Menurut Robyn Youkilis, seorang pelatih gizi makanan, semua minuman berkarbonasi bisa memicu perut kembung, ungkapnya pada laman Byrdie. Contoh minuman berkarbonasi ialah soda, sparkling water dan minuman penambah energi, tutur laman eHow. Ini akibat dari banyaknya pemanis buatan, ekstra sodium dan garam yang ada di dalamnya.
Kita semua setuju kalau tumis brokoli jamur, sayur sop atau capcai memang rasanya sangat enak. Bikin kita nambah terus-menerus! Tetapi, beberapa jenis sayuran seperti kembang kol, brokoli dan kangkung mengandung senyawa yang disebut raffinose. Secara alami, tubuh kita tidak bisa mencerna raffinose sepenuhnya. Kenapa demikian?
Penjelasannya, bakteri di dalam usus akan memfermentasikan raffinose, menciptakan gas metana yang berbau busuk dan membuat perut kita kembung, tutur laman The Healthy. Tentu saja, kamu masih boleh mengonsumsi sayuran tersebut, asal jangan berlebihan dan dalam batas yang wajar. After all, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, kan?
Dalam tubuh manusia, dikenal istilah bernama ritme sirkadian. Simpelnya, pola tidur dan makan kita bergantung pada waktu. Siang untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk makan di malam hari, apalagi dalam porsi yang besar. Ujung-ujungnya, perutmu akan begah dan jadi kembung!
Menurut laman The Healthy, semakin larut kamu mengonsumsi makanan berporsi besar, semakin lambat saluran pencernaan untuk mencernanya. Ini terjadi karena sistem metabolisme tubuh menjadi pelan di malam hari dan tubuh lebih fokus untuk beristirahat daripada mencerna makanan, ungkap laman India Times. Ayo hilangkan kebiasaan ini!
Nah, itulah 7 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi perut kembung, supaya bisa normal kembali. Sesudah dicoba, mana cara yang paling manjur?