Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lilin aromaterapi (pexels.com/thevibrantmachine)
ilustrasi lilin aromaterapi (pexels.com/thevibrantmachine)

Intinya sih...

  • Saat dibakar, lilin melepaskan hidrokarbon ke udara, yaitu zat kimia yang terdiri dari hidrogen dan karbon.
  • Pembakaran lilin juga melepaskan sejumlah kecil toluena dan benzena.
  • Ada beberapa cara  mengidentifikasi lilin beracun. Salah satunya hindari yang harganya sangat murah.

Menyalakan lilin aromaterapi diyakini dapat membuat kamu merasa tenang dan rileks. Namun, ada kekhawatiran mengenai dampak keselamatan dan kesehatannya. 

Sayangnya, lilin yang tampaknya tidak berbahaya bisa menjadi sumber polusi udara di dalam rumah. Lantas, apakah artinya semua lilin beracun? Adakah alternatif lilin yang lebih sehat?

Berikut ini akan dibahas segala hal tentang keamanan penggunaan lilin, termasuk cara mengidentifikasi lilin beracun.

1. Apa yang terjadi saat kamu membakar lilin

Saat dibakar, lilin melepaskan hidrokarbon ke udara, yaitu zat kimia yang terdiri dari hidrogen dan karbon. Pembakaran lilin juga melepaskan sejumlah kecil toluena dan benzena.

Toluena biasanya digunakan dalam pengencer dan perekat cat. Jika rumah tidak memiliki ventilasi yang baik, paparan toluena dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Ini juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, kebingungan, dan kecemasan.

Sementara itu, benzena adalah gas yang dihasilkan dari kebakaran hutan, gunung berapi, dan pembakaran batu bara atau minyak. Benzena bersifat karsinogenik, terbukti meningkatkan risiko leukemia dan kanker darah lainnya.

2. Cara mengidentifikasi lilin beracun

ilustrasi lilin aromaterapi (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Menemukan lilin yang aman mungkin sulit, tetapi jika kamu membekali dirimu dengan sebanyak mungkin informasi, kamu bisa dengan mudah mengidentifikasi lilin beracun dan menghindarinya.

Berikut beberapa cara  mengidentifikasi lilin beracun:

  • Lihat harganya: Lilin berbahaya terbuat dari bahan-bahan yang murah. Karenanya, lilin berbahaya biasanya dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
  • Perhatikan bahannya: Lilin yang terbuat dari kedelai atau beeswax adalah pilihan yang lebih aman dibandingkan parafin.
  • Perhatikan aroma lilin: Jika aroma lilin terlalu menyengat, kemungkinan besar lilin dibuat menggunakan pewangi sintetis yang berbahaya.
  • Baca tabel komposisi: Produsen yang peduli terhadap keselamatan akan mencantumkan daftar bahan dan proses pembuatan.
  • Periksa warnanya: Jika warnanya cerah, kemungkinan lilin dibuat dengan pewarna sintetis. Pewarna ini bisa mengeluarkan bahan kimia berbahaya jika dipanaskan. 

3. Cara aman menggunakan lilin di rumah

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menggunakan lilin dengan aman:

  • Hindari lilin parafin dan gel berbahan dasar minyak. Alternatifnya, pilihlah lilin berbahan nabati dan lilin beeswax.
  • Pangkas sumbu menjadi 0,3 atau 0,6 cm sebelum digunakan.
  • Jangan membakar lilin lebih lama dari yang disarankan.
  • Pilih lilin dengan kandungan minyak esensial alih-alih pewangi sintetis.
  • Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

4. Alternatif lilin yang tidak beracun

ilustrasi lilin dan alternatifnya (freepik.com/pvproductions)

Untungnya, ada alternatif lilin yang tidak beracun dan tentunya lebih sehat. Berikut beberapa alternatif terbaik untuk dipilih.

  • Diffuser: Diffuser membantu menyebarkan minyak esensial wangi di dalam ruangan. Kamu bisa memilih sendiri minyak esensial yang akan kamu gunakan.
  • Reed diffuser: Mirip seperti diffuser, reed diffuser juga dapat menyebarkan minyak esensial ke seluruh ruangan, tetapi tidak memerlukan listrik.
  • Lilin tanpa api: Untuk acara sosial, seperti makan malam, lilin tanpa api dapat ditaruh di atas meja untuk memberikan kesan romantis dan hangat.

5. Apakah lilin buatan sendiri lebih sehat?

Membuat lilin sendiri bukan hanya membantumu menghemat anggaran, tetapi juga lebih sehat, asalkan kamu menggunakan bahan-bahan yang aman untuk membuat lilin.

Pilihlah kedelai atau beeswax untuk membuat lilin. Selain itu, gunakan minyak esensial alih-alih pewangi sintetis. Yang tak kalah penting, gunakan bahan alami sebagai pewarna. Menggunakan bahan-bahan ini dapat mengurangi toksisitas lilin secara signifikan.

Kamu perlu mengambil tindakan pencegahan kesehatan dan keselamatan saat menyalakan lilin. Jika selama ini kamu sering menggunakan lilin, cek kembali apakah lilin yang kamu gunakan mengandung bahan-bahan beracun? Jika memungkinkan, gunakan alternatif yang lebih aman atau buat sendiri lilinmu!

Referensi

"Worried if Candles Are Toxic?" Cleveland Clinic. Diakses April 2024. 
"Is Something Wrong with My Candles?" Green America. Diakses April 2024. "Are Your Candles Poisoning You? How to Identify Toxic Candles at Home." Healthnews. Diakses April 2024. 

Editorial Team