Pertolongan Pertama pada Keracunan Gas di Rumah

- Keracunan gas bisa terjadi tiba-tiba dan berasal dari berbagai sumber, seperti kebocoran kompor gas atau ventilasi buruk.
- Gas beracun yang umum dan bahayanya, termasuk karbon monoksida, hidrogen sulfida, nitrogen oksida, klorin, benzena, dan formaldehida.
- Gejala keracunan gas meliputi sakit kepala, sesak napas, nyeri dada hingga kematian. Penanganan cepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Keracunan gas di rumah bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari, terutama jika melibatkan gas yang tidak berbau, seperti karbon monoksida.
Keracunan gas bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kebocoran kompor gas, alat pemanas yang rusak, hingga ventilasi yang buruk. Dalam situasi darurat seperti ini, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Artikel ini membahas gejala yang perlu diwaspadai, langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan, serta kesalahan umum yang harus dihindari saat menangani keracunan gas dalam lingkungan rumah tangga.
1. Jenis gas yang umum menyebabkan keracunan
Ada banyak jenis gas yang dapat menyebabkan keracunan jika terhirup, tertelan, atau terserap. Beberapa gas beracun yang paling umum dan berbahaya, meliputi:
- Karbon monoksida: Gas tidak berbau dan tidak berwarna yang dihasilkan oleh pembakaran bahan yang mengandung karbon yang tidak sempurna.
- Hidrogen sulfida: Memiliki bau seperti telur busuk, gas ini ditemukan di lingkungan industri dan alam.
- Nitrogen oksida: Sekelompok gas (termasuk oksida nitrat dan nitrogen dioksida) yang umum ditemukan dalam polusi udara dan proses industri.
- Klorin: Digunakan secara industri dan ditemukan dalam beberapa produk pembersih rumah tangga, gas klorin merupakan iritan kuat dan dapat menyebabkan kerusakan akut pada saluran pernapasan dan berakibat fatal pada konsentrasi tinggi.
- Benzena: Ditemukan dalam beberapa produk industri dan rumah tangga, paparan benzena dikaitkan dengan risiko kesehatan serius termasuk leukemia. Tidak ada tingkat paparan yang aman.
- Formaldehida: Terdapat dalam bahan bangunan, kompor gas, dan asap tembakau, formaldehida bersifat toksik dan dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan mata, serta merupakan karsinogen yang diketahui.
2. Gejala umum keracunan gas

Keracunan gas, terutama dari karbon monoksida, disertai dengan berbagai gejala yang sering kali dapat disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau keracunan makanan. Gejala yang paling umum meliputi:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Lemah atau lelah.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas atau kesulitan bernapas.
- Nyeri dada.
- Kebingungan atau disorientasi.
- Penglihatan kabur atau ganda.
- Mengantuk.
- Kehilangan kendali atau koordinasi otot.
- Sakit perut.
- Kehilangan ingatan dan perubahan kepribadian.
- Kehilangan kesadaran atau koma.
- Kejang.
- Kematian.
Gejala dapat datang dan pergi, sering kali memburuk ketika kamu berada di area yang terkena dan membaik ketika kamu meninggalkannya. Dalam kasus yang parah, keracunan gas dapat menyebabkan kegagalan pernapasan, serangan jantung, dan kematian.
3. Pertolongan pertama keracunan gas
Banyak kasus keracunan gas terjadi akibat menghirup asap atau uap cairan beracun. Jika kamu bertemu dengan orang yang mengalami keracunan gas, lakukan langkah berikut ini:
- Segera hubungi ambulans.
- Ambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri sendiri sebelum mencoba menyelamatkan korban. Misalnya, dengan meletakkan kain basah di hidung dan mulut.
- Buka jendela dan pintu untuk mengeluarkan gas dan asap beracun.
- Segera bawa korban untuk mendapatkan udara segar. Longgarkan kerah dan pakaian ketat lainnya.
- Beri napas buatan dan resusitasi jantung paru (RJP) jika perlu.
- Jika korban muntah, baringkan korban di satu sisi untuk mencegah mati lemas.
- Jika korban tidak sadar, hindari memberikan apa pun secara oral.
- Jaga agar korban tetap hangat jika mereka tampak kedinginan atau mulai menggigil.
- Tenangkan korban yang terluka jika mereka menyadari keadaan di sekitarnya.
- Jika ambulans tidak segera datang, segera bawa korban ke rumah sakit terdekat.
4. Cara mencegah keracunan gas

Jika kamu menyadari sedang berada di tempat yang mengalami kebocoran gas, lakukan tindakan berikut untuk mencegah keracunan:
- Tutupi area yang terbuka, seperti wajah dan tangan.
- Jika tidak ada masker untuk menutup wajah, kamu bisa gunakan tisu atau handuk basah.
- Segera keluar dari tempat tersebut jika memungkinkan.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya kebocoran gas di lain waktu atau keracunan, lakukan langkah berikut:
- Pasang detektor karbon monoksida di area-area penting, seperti dapur, kamar tidur, dan dekat alat pemanas.
- Lakukan perawatan rutin terhadap semua peralatan berbahan bakar gas, seperti kompor, oven, atau pemanas air, untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada sistem pembakarannya.
- Pastikan udara bisa keluar-masuk dengan lancar, terutama di dapur dan ruang tertutup yang menggunakan alat gas.
- Jangan menggunakan pemanas berbahan bakar gas di ruang tanpa ventilasi yang memadai.
- Hindari menyalakan mobil dalam garasi tertutup, karena karbon monoksida dari knalpot dapat menumpuk dengan cepat.
- Simpan dan gunakan bahan kimia pembersih rumah tangga dengan hati-hati.
5. Hal yang tidak boleh dilakukan
Ketika menghadapi kasus keracunan gas di rumah, penting untuk tidak melakukan tindakan yang justru memperparah situasi atau membahayakan diri sendiri dan orang lain. Ini hal-hal yang harus dihindari:
- Jangan menyalakan api atau listrik. Gas yang mengendap di udara dapat langsung terbakar hanya dengan percikan kecil.
- Jangan mencoba menghirup gas untuk mengecek bau. Menghirup gas secara sengaja sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dalam hitungan menit.
- Jangan menunda menghubungi layanan medis. Bahkan meskipun gejala yang kamu alami ringan, penting untuk segera mencari bantuan karena keterlambatan mendapatkan bantuan medis bisa berakibat fatal.
- Jangan masuk kembali ke ruangan yang masih tercemar.
Mengetahui pertolongan pertama saat menghadapi keracunan gas bukan hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga untuk melindungi keluarga dan orang-orang sekitar. Dengan mengenali gejala awal, mengambil tindakan cepat, serta menghindari kesalahan umum, risiko cedera serius bahkan kematian bisa diminimalkan.
Referensi
"Carbon Monoxide Poisoning - About CO Poisoning." Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses Mei 2025.
"5 Types of Toxic Gas & Their Health Effects." GDS Corp. Diakses Mei 2025.
"First Aid for Carbon Monoxide Poisoning." Ministry Of Health (MOH). Diakses Mei 2025.
"Carbon Monoxide Poisoning." Penn Medicine. Diakses Mei 2025.