ilustrasi demensia (herhelpinghand.com)
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat (AS) yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network tahun 2011, mereka yang memiliki gangguan pendengaran terpapar pada risiko demensia yang lebih besar. Bagaimana maksudnya?
- Gangguan pendengaran ringan memiliki risiko terkena demensia hampir dua kali lipat
- Gangguan pendengaran sedang memiliki risiko terkena demensia tiga kali lipat
- Gangguan pendengaran berat memiliki risiko terkena demensia lima kali lipat
Mendukung penelitian tersebut, audiolog klinis Mary L. Carson, Au.D., mengatakan jika gangguan pendengaran tidak segera ditangani, maka pasien lebih berisiko tinggi terkena demensia dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, alat bantu dengar dapat mengurangi penurunan kognitif hingga demensia!
“Memulai kebiasaan menjaga kesehatan pendengaran masa kini merupakan investasi kesehatan jangka panjang. Tidak hanya mencegah gangguan pendengaran, tetapi kamu juga mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia seiring bertambahnya usia,” kata Carson.
ilustrasi perempuan menggunakan headphone (unsplash.com/Daniel Mota)
Tidak langsung terlihat, Carson menjelaskan bahwa gangguan pendengaran akibat kebisingan terakumulasi perlahan. Seiring waktu, ditambah dengan kebiasaan mengabaikan kesehatan pendengaran, maka kualitas pendengaran pun menurun.
Menggunakan headphone bukan hal yang salah. Namun, jika terlalu sering, maka telingamu yang kena dampaknya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan pendengaran adalah hal yang sangat penting. Apa saja cara yang bisa dilakukan?