Kontrasepsi adalah upaya pencegahan kehamilan yang disengaja melalui penggunaan berbagai alat, obat-obatan, prosedur bedah, atau praktik seksual. Namun, tujuan kontrasepsi bukan hanya sebatas pencegah kehamilan, tetapi juga berguna untuk mengontrol kenaikan jumlah penduduk dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Kontrasepsi lazim dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dengan berbagai cara. Bisa dengan kondom atau vasektomi bagi laki-laki, atau perempuan bisa melakukannya dengan pemasangan spiral, minum pil KB, suntik KB, dan sebagainya.
Di Indonesia, semua upaya itu berada dalam program Keluarga Berencana (KB) yang sudah dijalankan pemerintah sejak tahun 1970-an. Dari sekian banyak metode, salah satu yang populer adalah KB suntik.
Berdasarkan laporan "Statistik Pemuda Indonesia 2021" Badan Pusat Statistik tahun 2021, sebanyak 66,49 persen perempuan usia 20-30 tahun menggunakan injeksi sebagai alat kontrasepsi. Ini diyakini karena metode suntik KB adalah cara efektif dalam mencegah kehamilan.
Namun, efek samping yang kerap dikhawatirkan usai suntik KB adalah kenaikan berat badan. Bagaimana faktanya? Jika benar, bagaimana cara menurunkan berat badan efek dari suntik KB?