Baru-baru ini, beredar luas informasi kalau teh bisa membunuh virus corona (SARS-CoV-2). Klaim ini mencatut dokter asal Tiongkok yang bernama Li Wenliang. Bahkan, rumah sakit di Tiongkok disebut-sebut memberi teh sebanyak tiga kali sehari pada pasien positif COVID-19.
Pada Kamis (2/4), informasi ini telah dilabeli sebagai hoaks oleh Kominfo. Sebab, dr. Li Wenliang tidak pernah mengeluarkan pernyataan ini. Bahkan, dr. Li Wenliang sejatinya adalah seorang dokter mata (ophthalmologist), bukan ahli virus dan telah meninggal pada 7 Februari lalu. Lantas, mengapa teh tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19?