ilustrasi cek gula darah (medicinenet.com)
Sebetulnya hubungan antara lemak trans dan diabetes belum terlalu jelas. Akan tetapi, menurut sebuah penelitian skala besar terhadap 80.000 perempuan dalam The New England Journal of Medicine tahun 2001, mereka yang mengonsumsi lemak trans paling banyak memiliki risiko 40 persen lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes.
Meski demikian, dua studi serupa lainnya tidak menemukan hubungan antara jumlah asupan lemak trans dan diabetes.
Beberapa studi terkontrol mengamati lemak trans dan faktor risiko diabetes, seperti resistansi insulin dan kadar gula darah, dan temuannya pun tidak konsisten.
Walaupun begitu, uji coba terhadap hewan menunjukkan bahwa jumlah besar lemak trans dapat membahayakan insulin dan fungsi glukosa.
Khususnya dalam studi selama 6 tahun pada monyet, diet tinggi lemak trans (8 persen kalori) menyebabkan resistansi insulin dan peningkatan lemak perut dan fruktosamin, penanda gula darah tinggi, menurut laporan dalam jurnal Obesity tahun 2007.