ilustrasi anak terlihat marah (unsplash.com/Mick Haupt)
Memiliki anak yang baik dan santun adalah impian bagi semua orang tua. Namun, ini mungkin sulit tercapai apabila anak terus-menerus menjadi korban kekerasan verbal.
Anak yang mengalami kekerasan verbal lebih berisiko melakukan tindakan yang agresif di kemudian hari. Berdasarkan studi dalam The Journal of Psychiatry & Law, anak yang mengalami kekerasan verbal akan cenderung berlaku kasar kepada teman-temannya.
Hal tersebut dilakukan sebagai representasi dari kejadian yang mereka alami. Anak yang mengalami kekerasan verbal sering kali menganggap perilaku yang mereka lakukan sebagai hal “normal”. Tentunya hal ini akan memperpanjang rantai kekerasan verbal yang terjadi pada anak.
Kekerasan verbal pada anak dapat meninggalkan dampak jangka panjang yang signifikan pada kehidupan mereka. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa dan orang tua, penting untuk mengetahui cara mendidik anak dengan cara yang sehat.
Dengan memberikan cinta dan perhatian yang cukup, serta menghindari kata-kata yang merendahkan dan menyakiti, orang tua dapat membantu anak-anak menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, dan bahagia. Jangan lupa, bahasa adalah kekuatan yang dapat membangun ataupun merusak, jadi mari gunakan kata-kata dengan bijak dan menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak.