Konsumsi Padi Liar Menurunkan Risiko Diabetes?
Intinya Sih...
- Padi liar memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan jenis padi lainnya.
- Dibandingkan dengan nasi putih dan nasi merah, nasi dari padi liar memiliki nilai kalori yang lebih rendah.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padi liar merupakan salah satu jenis tumbuhan liar yang satu kerabat dengan padi pada umumnya. Padi liar masih belum banyak dimanfaatkan, tetapi tanaman ini dilaporkan memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan jenis padi lainnya (Jurnal Litbang Pertanian, 2016).
Sama seperti jenis padi atau beras pada umumnya, dikutip dari WebMD, padi liar juga bisa dijadikan bahan makanan. Tanaman ini juga direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang dengan diabetes.
Padi liar cukup baik dikonsumsi untuk yang sedang diet dan pasien diabetes. Mengapa demikian? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
1. Kandungan gizi padi liar
Dalam 100 gram nasi yang terbuat dari padi liar memiliki nilai gizi sebagai berikut:
- Kalori: 101 kkal
- Karbohidrat: 21 gram
- Serat: 2 gram
- Protein: 4 gram
Padi liar juga mengandung sedikit zat besi, kalium, dan selenium.
Dibandingkan dengan nasi putih dan nasi merah, nasi dari padi liar memiliki nilai kalori yang lebih rendah. Jika dimasak dalam jumlah yang sama, maka nasi putih mengandung kalori sebanyak 130 kkal, sedangkan nasi merah sebanyak 112 kkal.
Selain itu, dikutip dari HealthifyMe, padi liar mengandung unsur mangan, yaitu mikronutrien dan memiliki sifat antioksidan yang membantu menjaga mitokondria dalam sel dan metabolisme tubuh tetap sehat.
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes, yuk Terapkan!
2. Potensi padi liar untuk menurunkan risiko diabetes
Diabetes tipe 2 adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh resistansi insulin atau ketidakseimbangan hormon insulin, sehingga tidak mampu mengontrol kadar gula darah yang masuk dalam tubuh.
Editor’s picks
Sering mengonsumsi biji-bijian seperti padi liar dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20–30 persen (Nutrition Journal, 2013). Ini juga perlu didukung dengan asupan gizi lainnya seperti vitamin, mineral, serat, dan gizi lainnya.
Selain itu, studi lain menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah pada tikus percobaan setelah diberikan nasi dari padi liar (Nutrients, 2013).
Ada banyak jenis biji-bijian yang dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Nasi dari beras putih tidak masuk dalam kelompok biji tersebut.
Nasi putih diketahui memiliki nilai indeks glikemik (GI) yang cukup tinggi, yaitu 70, sedangkan padi liar sebesar 57.
Itulah alasan kenapa orang dengan diabetes tipe 2 disarankan untuk mengurangi konsumsi nasi putih atau menggantinya dengan sumber karbohidrat kompleks.
Selain itu, padi liar banyak mengandung alpha lipoic acid (ALA). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ALA bermanfaat bagi pasien diabetes tipe 2.
Senyawa ALA dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam memproduksi hormon insulin dan meringankan gejala kerusakan saraf pada tubuh pasien diabetes.
3. Cara penyajian padi liar
Cara memasak padi liar berbeda dengan nasi putih. Memasak padi liar membutuhkan lebih banyak air dan waktu memasak yang lebih lama. Untuk satu cangkir padi liar dibutuhkan 3 cangkir air.
Tingkat kematangan nasi berbeda-beda bergantung pada rasio air dan banyaknya beras, serta disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Merendam padi liar semalaman sebelum dimasak juga bisa dilakukan agar waktu memasak lebih cepat.
Padi liar merupakan bahan makanan sumber karbohidrat yang ternyata bermanfaat bagi tubuh. Bagi pasien diabetes, padi liar bisa dijadikan sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti nasi putih.
Selain itu, penting juga untuk rutin berolahraga, terapkan pola makan sehat, istirahat cukup, serta kelola stres dengan baik untuk mendukung kesehatan tubuh yang optimal.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.