Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Susu Pasteurisasi Sebabkan Intoleransi Laktosa dan Alergi?

ilustrasi segelas susu (pexels.com/Alexas Fotos)
ilustrasi segelas susu (pexels.com/Alexas Fotos)

Susu mentah perlu diolah lebih lanjut untuk membunuh bakteri patogen yang kemungkinan masuk ke dalam susu. Proses pengolahan tersebut menjadikan susu lebih aman untuk dikonsumsi. Meskipun dilakukan proses pemanasan, tetapi nutrisi susu pasteurisasi sebagian besar masih tetap terjaga.

Namun, proses pasteurisasi disebut-sebut dapat menyebabkan seseorang mengalami intoleransi laktosa dan alergi susu. Bagaimana faktanya?

1. Benarkah susu pasteurisasi menyebabkan intoleransi laktosa dan alergi susu?

ilustrasi susu pasteurisasi (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi susu pasteurisasi (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Beberapa orang menganggap bahwa susu mentah yang belum melalui proses pasteurisasi lebih baik daripada susu pasteurisasi. Sebab, susu yang telah dipasteurisasi dianggap dapat menyebabkan reaksi alergi. Ada pula yang meyakini bahwa susu pasteurisasi dapat menyebabkan intolerasi laktosa. Padahal, semua anggapan tersebut tidak benar.

Seperti dijelaskan oleh Food and Drug Administration (FDA) dan American Academy of Pediatrics, proses pasteurisasi bukanlah penyebab intoleransi laktosa maupun alergi susu.

Susu mentah maupun susu pasteurisasi sama-sama mengandung laktosa, sehingga dapat menyebabkan intoleransi laktosa pada seseorang yang tidak memiliki jenis enzim tertentu.

Selain itu, baik susu mentah maupun susu pasteurisasi juga dapat menyebabkan reaksi alergi apabila orang yang meminumnya sensitif terhadap kandungan protein yang ada dalam susu.

2. Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu

ilustrasi botol susu (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi botol susu (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Mungkin beberapa orang menganggap bahwa intoleransi laktosa sama dengan alergi susu. Meskipun sama-sama berkaitan dengan susu, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Dilansir WebMD, intoleransi laktosa berkaitan dengan sistem pencernaan. Orang-orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat mencerna laktosa pada susu dengan normal.

Sementara itu, alergi susu berkaitan dengan sistem imun tubuh. Tubuh orang yang mengalami alergi susu menganggap bahwa susu adalah zat asing yang berbahaya bagi tubuh sehingga muncul reaksi alergi.

3. Mengenal intoleransi laktosa

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki Follow
ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki Follow

Laktosa merupakan gula yang terkandung dalam susu. Tubuh manusia memiliki enzim laktase yang berguna untuk mencerna laktosa pada susu. Namun, ada beberapa orang yang tidak memiliki cukup enzim laktase. Tidak adanya atau kurangnya enzim laktase dalam tubuh menyebabkan seseorang mengalami intoleransi laktosa.

Dalam kondisi normal, saat mengonsumsi susu atau produk olahan berbahan susu, maka enzim laktase di usus kecil akan memecah laktosa. Menambahkan penjelasan dari National Health Service (NHS), pemecahan laktosa dengan enzim laktase akan menghasilkan dua gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Gula sederhana tersebut menjadi mudah diserap oleh usus kecil dan masuk ke aliran darah.

Nah, pada orang dengan intoleransi laktosa, kurangnya enzim laktase membuat tubuh tidak dapat mencerna laktosa susu. Karenanya, maka laktosa menuju ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri normal di sana. Proses fermentasi laktosa oleh bakteri menghasilkan gas, sehingga pengidap intoleransi laktosa mengeluhkan rasa tidak nyaman pada perut, kembung, sering buang angin, hingga diare.

4. Mengenal alergi susu

ilustrasi reaksi alergi (freepik.com/freepik)
ilustrasi reaksi alergi (freepik.com/freepik)

Alergi susu muncul ketika sistem imun menganggap susu merupakan zat asing berbahaya. Tubuh bereaksi berlebihan terhadap komponen yang ada di dalam susu, yaitu protein susu.

Karena protein susu dianggap zat asing berbahaya, maka tubuh merespons dengan mengeluarkan histamin. Adanya histamin yang dihasilkan sistem imun tubuh memicu reaksi alergi.

Berbeda dengan intoleransi laktosa yang keluhannya pada sistem pencernaan, seseorang dengan alergi susu dapat mengeluhkan reaksi alergi yang pada beberapa orang bisa berakibat fatal.

Reaksi alergi yang muncul bisa menimbulkan berbagai keluhan yang berbeda-beda misalnya kemerahan pada kulit, gatal, hingga kesulitan bernapas yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

5. Mencegah intoleransi laktosa dan alergi susu

ilustrasi membaca label komposisi makanan (pexels.com/Laura James)
ilustrasi membaca label komposisi makanan (pexels.com/Laura James)

Kondisi intoleransi laktosa bisa dicegah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman berbahan susu. Selain itu, kamu juga bisa memilih produk susu bebas laktosa supaya bisa dikonsumsi dengan aman.

Sementara itu, reaksi alergi bisa dicegah dengan menghindari pencetus alergi. Orang-orang dengan alergi susu perlu menghindari semua susu dan makanan yang mengandung susu untuk mencegah munculnya reaksi alergi. Sangat penting untuk membaca label kemasan produk yang akan dibeli untuk mengetahui apakah terdapat kandungan susu d dalamnya.

Susu pasteurisasi bukanlah penyebab intoleransi laktosa dan alergi susu. Baik susu mentah yang belum diolah maupun susu pasteurisasi mengandung laktosa, sehingga bisa menyebabkan intoleransi laktosa pada orang yang memiliki sedikit enzim laktase di tubuhnya. Susu mentah dan susu pasteurisasi juga mengandung protein sehingga dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap protein susu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us