ilustrasi buka puasa (freepik.com/user18526052)
Ada tiga komponen utama dari diet Galveston, yaitu:
1. Puasa Intermiten
Diet Galveston menggabungkan puasa intermiten 16/8.
Puasa intermiten melibatkan makan semua kalori harian dalam jangka waktu tertentu. Jendela makan ini kemudian diikuti oleh jendela puasa.
Untuk puasa intermiten 16/8, kamu memakan semua kalori dalam jangka waktu 8 jam, lalu berpuasa selama 16 jam berikutnya.
Selama jendela puasa, kamu tidak boleh mengonsumsi kalori apa pun. Minuman tanpa kalori seperti air putih, teh dan kopi tanpa pemanis diperbolehkan.
Dengan membatasi waktu makan, orang cenderung makan lebih sedikit kalori secara keseluruhan. Defisit kalori ini mendorong penurunan berat badan.
Selain mempromosikan penurunan berat badan, puasa intermiten telah dikaitkan dengan manfaat lain, termasuk pengurangan peradangan, peningkatan resistansi insulin, dan penurunan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.
2. Nutrisi antiinflamasi
Nutrisi antiinflamasi adalah komponen kedua dari diet Galveston.
Peradangan adalah respons imun yang normal. Peradangan akut atau jangka pendek penting untuk melawan infeksi dan menyembuhkan luka. Namun, peradangan kronis tingkat rendah dikaitkan dengan kondisi seperti obesitas, penyakit jantung, kanker, dan radang sendi.
Sebuah penelitian pada 20.337 orang mengaitkan peradangan kronis tingkat rendah dengan risiko 44 persen lebih tinggi dari semua penyebab kematian selama 5 tahun (Haematologica, 2016).
Diet Galveston mendorong asupan makanan seperti sayuran dan buah-buahan, yang kaya akan senyawa tanaman yang membantu melawan peradangan.
3. "Fuel Refocus"
Diet Galveston adalah diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Ini menyerupai diet keto standar dalam distribusi makronutriennya, karena sebagian besar kalori harian berasal dari lemak.
Sebagai perbandingan, diet Galveston menganjurkan untuk mendapatkan sekitar 70 persen kalori harian dari lemak, 20 persen dari protein, dan 10 persen dari karbohidrat. Gagasan di balik perubahan ini adalah untuk mendapatkan sebagian besar kalori dari lemak, bukan karbohidrat.
Secara umum, karbohidrat adalah sumber energi pilihan tubuh. Namun, dalam kondisi rendah karbohidrat seperti puasa atau diet rendah karbohidrat, tubuh memecah lemak untuk energi. Bukti menunjukkan diet keto tinggi lemak lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada diet rendah lemak di antara beberapa orang.
Namun, diet Galveston berbeda dari diet keto tradisional karena menggabungkan beberapa komponen lain. Hasilnya adalah diet sangat rendah karbohidrat yang dikonsumsi dalam rentang waktu 8 jam makan yang mencakup sejumlah besar makanan antiinflamasi.