Tidak bisa dimungkiri bahwa hadirnya media sosial memudahkan kita dalam mencari informasi tentang berbagai hal, salah satunya tentang pandemik COVID-19 dan perkembangannya.
Selama pandemik, tingkat pencarian berita terkait COVID-19 dilaporkan meningkat. Wajar saja karena tingkat penularan masih tinggi dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.
Meski demikian, kalau terus-terusan menelusuri media sosial, terlebih fokus utamanya adalah berita-berita negatif, hal ini tidak disarankan. Fenomena ini disebut sebagai "doomscrolling". Kondisi ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pakar kesehatan.
Dilansir Healthline, Ariane Ling, PhD, seorang psikolog dari New York, Amerika Serikat (AS), menyebut bahwa doomscrolling adalah tindakan membaca berita buruk dan pencarian di aplikasi berita atau media sosial secara terus-menerus.
Bila sampai tak terkendali, doomscrolling dapat memengaruhi kesehatan kita, baik dari segi psikologis maupun fisik. Berikut ini penjelasannya.