7 Bahan Berbahaya yang Sering Ditemukan dalam Lipstik

Sebabkan masalah jangka pendek dan panjang

Intinya Sih...

  • Lipstik bisa mengandung bahan kimia berbahaya seperti PFAS, paraben, petroleum, timbal, wewangian, pewarna sintetis, dan retinil palmitat.
  • Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan gangguan hormon, kanker, penyakit jantung koroner, neurotoksisitas, masalah reproduksi, iritasi kulit, dan reaksi alergi.
  • Pilih lipstik ramah lingkungan atau organik yang menggunakan bahan alami untuk menghindari risiko paparan bahan berbahaya dalam lipstik.

Lipstik merupakan produk kecantikan paling populer yang digunakan oleh perempuan di seluruh dunia. Namun, berapa banyak perempuan yang mengetahui apa saja kandungan dalam lipstik?

Lipstik dapat mengandung campuran bahan kimia berbahaya berbahan dasar minyak bumi, banyak di antaranya belum diuji keamanannya.

Beberapa bahan kimia dalam lipstik mudah diserap melalui bibir. Dan, setiap kali kamu makan atau menjilat bibir, kamu menelan sejumlah kecil bahan kimia tersebut.

Bibir merupakan area yang sensitif dan mudah menyerap produk melalui lapisan tipis kulit yang menutupinya. Kulit bibir tidak memiliki rambut dan kelenjar keringat, yang berarti bibir tidak memiliki pertahanan alami seperti yang dimiliki kulit di bagian tubuh yang lain.

Sayangnya, beberapa produk lipstik mengandung bahan berbahaya yang berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. Di sini, akan dibahas apa saja bahan berbahaya yang ditemukan dalam lipstik.

1. Polifluoroalkil

Polifluoroalkil atau PFAS adalah bahan kimia yang ditemukan di banyak produk sehari-hari, termasuk lipstik. Sayangnya, bahan kimia ini tidak terurai dan terakumulasi seiring waktu sehingga berdampak buruk bagi lingkungan.

Diterangkan Pop Science, paparan PFAS secara terus-menerus dikaitkan dengan rendahnya angka kelahiran bayi, gangguan hormon tiroid, dan kanker. Bahkan, paparan PFAS yang lebih tinggi dikaitkan dengan gejala COVID-19 yang lebih buruk.

PFAS banyak ditemukan di dalam produk kosmetik, utamanya maskara tahan air, lipstik cair, dan alas bedak.

2. Paraben

7 Bahan Berbahaya yang Sering Ditemukan dalam Lipstikilustrasi lipstik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Paraben biasa ditambahkan dalam produk kosmetik sebagai pengawet dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Paraben yang paling umum digunakan dalam kosmetik adalah metiilparaben, propilparaben, butilparaben, dan etilparaben.

Paraben merupakan pengganggu potensial pada sistem endokrin, yang berarti paraben dapat mengganggu produksi hormon normal, khususnya dengan meniru estrogen. Ini selanjutnya menyebabkan komplikasi reproduksi dan meningkatkan risiko kanker pada orang dewasa dan masalah perkembangan pada anak.

Sayangnya, di banyak negara, penggunaan paraben untuk produk skincare dan kosmetik masih dilegalkan.

3. Petroleum

Banyak lipstik menggunakan petroleum sebagai bahan dasarnya. Bahan ini dimaksudkan mengunci kelembapan di bibir dan mencegah produk menggumpal. Sayangnya, petroleum bersifat menyumbat pori-pori, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker.

Tinjauan sistematis dan metaanalisis dari 41 studi kohort, 14 studi kasus kontrol, dan dua studi cross-sectional menemukan banyaknya bukti mengenai kesehatan pekerja dan penduduk yang tinggal di dekat industri petroleum atau minyak bumi.

Tinjauan tersebut menemukan bahwa pekerjaan dalam industri perminyakan dikaitkan dengan peningkatan risiko mesothelioma, melanoma kulit, multiple myeloma, kanker prostat, dan kanker kandung kemih.

Pekerjaan perminyakan lepas pantai dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru dan leukemia dalam analisis bertingkat. Tinggal di dekat industri minyak bumi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia pada masa kanak-kanak.

Baca Juga: 5 Bahan Alami Pengganti Petroleum Jelly, Mau Coba?

4. Timbal

7 Bahan Berbahaya yang Sering Ditemukan dalam Lipstikilustrasi seseorang memakai lipstik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Timbal adalah logam berat dan produk sampingan dari beberapa bahan lipstik selama proses produksinya. Timbal sering ditemukan di berbagai macam lipstik.

Ketika timbal yang ada dalam lipstik diserap oleh tubuh, timbal tersebut didistribusikan ke darah, jaringan lunak, dan tulang. Jika terdapat kelebihan timbal dalam tubuh, ini akan memengaruhi jantung dan menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung koroner.

Konsumsi timbal juga mengakibatkan neurotoksisitas, suatu masalah yang dikaitkan dengan masalah pembelajaran, bahasa, dan perilaku.

Pada perempuan, paparan timbal juga menyebabkan perubahan hormonal, gangguan menstruasi, dan mengurangi kesuburan.

5. Wewangian buatan

Wewangian sebenarnya bukan bahan yang penting pada lipstik. Namun, para produsen biasanya menambahkan wewangian untuk  menghilangkan bau tak sedap pada lipstik.

Campaign for Safe Cosmetics melaporkan, dari 3.059 bahan wewangian, beberapa di antaranya terkait dengan berbagai dampak kesehatan, seperti kanker, toksisitas reproduksi, alergi, dan sensitivitas.

Banyak juga yang melaporkan mengalami efek jangka pendek setelah terkena wewangian, mulai dari migrain, asma, masalah pencernaan, dan masalah kardiovaskular.

6. Pewarna sintetis

7 Bahan Berbahaya yang Sering Ditemukan dalam Lipstikilustrasi lipstik (pexels.com/Alexandre Quinteiro)

Pewarna bertanggung jawab atas keragaman warna lipstik. Namun, banyak lipstik menggunakan pewarna sintetis yang berasal dari produk berbahan dasar minyak bumi.

Berikut bahaya pewarna sintetis bagi tubuh:

  • Jika diserap ke dalam kulit, dapat menyebabkan iritasi, pori-pori tersumbat, peradangan, dan sensitivitas kulit.
  • Mengganggu keseimbangan minyak alami dalam mikrobioma kulit yang menyebabkan jerawat dan bertambahnya noda pada kulit.
  • Racun dalam bahan kimia ini juga bisa diserap ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan kerusakan lebih lanjut dari dalam.
  • Beberapa pewarna, terutama yang terbuat dari tar batubara, bersifat karsinogenik.
  • Memengaruhi neuron dan menimbulkan reaksi alergi, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif.

7. Retinil palmitat

Retinil palmitat ditambahkan ke dalam lipstik sebagai antioksidan. Ini adalah bentuk sintetis vitamin A yang berpotensi beracun bagi perempuan hamil. 

Pewarna, seperti D&C Red 36 dan D&C Red 22, biasanya diuji pada hewan. Sayangnya, beberapa penelitian mengaitkan paparan pewarna ini terhadap kerusakan sistem saraf dan lainnya.

Ada beberapa bahan berbahaya yang ada pada lipstik. Kenyataan ini kerap diabaikan lantaran dosis per pemakaiannya dianggap rendah. Padahal, sebenarnya masih ada risiko masalah paparan jangka panjang akibat bahan-bahan tersebut.

Jika kamu harus menggunakan lipstik secara rutin, pilihlah lipstik dengan label ramah lingkungan atau organik karena biasanya menggunakan bahan alami yang lebih aman bagi alam dan tubuh.

Baca Juga: Apakah Paraben dalam Kosmetik Perlu Diwaspadai?

Referensi

Popular Science. Diakses pada April 2024. ‘Forever chemicals’ could be lurking in your lipstick.
Byrdie. Diakses pada April 2024. What Are Parabens? Everything You Need to Know, According to Dermatologists.
Journal of Environmental Research and Public Health, April 2021. Cancer Incidence and Mortality among Petroleum Industry Workers and Residents Living in Oil Producing Communities: A Systematic Review and Meta-Analysis.
The Indian Express. Diakses pada April 2024. Know your makeup: Why lead is harmful for your skin.
Campaign for Safe Cosmetics. Diakses pada April 2024. Fragrance.
Be Beautiful. Diakses pada April 2024. Here's Why Artificial Dyes Don't Belong in Your Skincare.
Harpers's Bazaar. Diakses pada April 2024. Secret Lipstick Ingredients RevealedYour Perfect Shade Is... 'Retinyl Palmitate Red'?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya