7 Masalah Kulit yang Perlu Diwaspadai selama Mudik Lebaran

Ketahui cara mencegahnya

Intinya Sih...

  • Ada beberapa masalah kulit yang bisa kamu alami saat mudik Lebaran.
  • Risiko masalah kulit yang mengintai antara lain kulit kering, jerawat, biang keringat, dan folikulitis.
  • Minimalkan risiko terjadinya masalah kulit saat mudik dengan banyak minum, pakai tabir surya, losion, dan skincare atau produk kulit lainnya sesuai kebutuhan.

Mudik Lebaran adalah momen yang tepat untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama orang tersayang. Meskipun sangat penting untuk bersantai dan melepaskan diri dari stres, tetapi penting juga untuk menyadari potensi bahaya kesehatan yang bisa kamu alami saat masa berlibur.

Salah satu bahaya yang mungkin muncul adalah masalah kulit yang disebabkan oleh lingkungan dan aktivitas berbeda selama di kampung halaman atau selama perjalanan mudik.

Ketahui beberapa jenis masalah kulit paling umum yang perlu diwaspadai saat mudik Lebaran.

1. Kulit kering

Salah satu keluhan paling umum yang dialami orang-orang yang mudik lewat jalur udara adalah kulit kering. Ini terjadi karena lingkungan pesawat yang tidak wajar.

Udara bertekanan memiliki kelembapan yang sangat sedikit sehingga kulit kehilangan kelembapan alaminya, menyebabkan kulit menjadi lebih kering, bahkan dehidrasi.

Ini menjadi masalah bagi orang yang secara alami memiliki kulit kering, seperti orang-orang dengan eksem. Saat menjadi terlalu kering, kulit dapat dengan mudah teriritasi dan bersisik, yang dapat menyebabkan munculnya eksem.

Kamu dapat membantu mencegah hilangnya kelembapan dengan minum banyak cairan sebelum dan selama penerbangan. Juga, oleskan krim pelembap untuk menambah kelembapan ekstra pada kulit.

2. Jerawat

7 Masalah Kulit yang Perlu Diwaspadai selama Mudik Lebaranilustrasi jerawat (pexels.com/ShotPot)

Mudik dengan pesawat juga berisiko membuatmu mengalami breakout. Diterangkan laman Glam, ini disebabkan oleh udara kering yang ada dalam pesawat yang dapat memperparah masalah kulit.

Tingkat kelembapan di pesawat rata-rata bisa 20 persen lebih rendah dari tingkat normal. Artinya, kulit akan mengalami dehidrasi setelah penerbangan, terutama jika kamu harus menjalani penerbangan panjang.

Stres yang berkaitan dengan pengepakan, finansial, penerbangan, dan keamanan selama perjalanan juga dapat menyebabkan munculnya jerawat.

3. Ruam panas

Ruam panas atau yang juga dikenal sebagai biang keringat atau miliaria adalah peradangan ringan pada saluran keringat yang tersumbat.

Ketika saluran keringat tersumbat, keringat tidak dapat keluar dari tubuh dan terperangkap di bawah kulit. Ini menghasilkan ruam yang halus, bergelombang, dan gatal yang sering kali terasa berduri.

Ruam panas paling sering terjadi saat kamu menghabiskan waktu di lingkungan yang panas dan lembap.

Ini biasanya muncul di area yang terpapar sinar matahari, seperti tangan, wajah, dan leher. Namun, bisa juga muncul di area yang tidak terpapar sinar matahari dan tertutup pakaian ketat, seperti perut, selangkangan, lipatan paha, bokong, dan di bawah payudara.

Baca Juga: Persiapan yang Wajib Diketahui Penderita Asma sebelum Mudik

4. Sunburn

7 Masalah Kulit yang Perlu Diwaspadai selama Mudik Lebaranilustrasi sunburn (pixabay.com/Hans)

Sunburn atau terbakar sinar matahari adalah kondisi saat kulit mengalami peradangan dan nyeri yang terasa panas. Sering kali, sunburn muncul beberapa jam setelah berada di bawah sinar matahari terlalu lama.

Sunburn disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV). Sinar UV dapat berasal dari matahari atau sumber buatan, seperti lampu matahari dan tanning bed.

Sinar UV merusak sel-sel kulit. Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena, yang menyebabkan kulit meradang yang dikenal dengan sunburn.

Kulit orang Indonesia jarang terkena sunburn. Namun, paparan sinar matahari dapat menyebabkan sebagian area kulit menjadi gelap. Ini lebih mungkin terjadi pada orang yang mudik dengan menggunakan sepeda motor.

5. Edema

Edema atau pembengkakan umumnya terjadi setelah penerbangan yang panjang. Setelah duduk dalam waktu lama tanpa banyak bergerak, darah mulai menggenang di kaki yang menyebabkan kelebihan cairan meninggalkan darah dan menumpuk di jaringan sekitarnya. Ini menyebabkan kaki mengalami pembengkakan.

Dalam kasus ekstrem, kombinasi darah yang terkumpul dengan sedikit atau tanpa gerakan dapat menyebabkan trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT).

DVT ialah gumpalan darah yang terbentuk saat darah menjadi statis. Jika pembengkakan tidak hilang setelah beberapa jam penerbangan dan disertai rasa sakit atau kehangatan pada kaki, itu bisa menjadi tanda DVT dan memerlukan perhatian segera.

6. Folikulitis

7 Masalah Kulit yang Perlu Diwaspadai selama Mudik Lebaranilustrasi folikulitis (wikipedia.org/Da pacem Domine)

Berendam dalam bak mandi air panas tentu saja dapat membuat rileks, tetapi hal itu bisa menimbulkan beberapa masalah kulit.

Misalnya folikulitis hot tub, atau juga dikenal sebagai folikulitis jacuzzi atau Pseudomonas folliculitis, merupakan infeksi kulit yang muncul beberapa hari setelah terpapar air hangat atau pakaian renang yang terkontaminasi. Ini dapat terjadi setelah berenang di kolam atau danau, tetapi lebih sering terjadi di air hangat, seperti kolam air panas.

Folikulitis hot tub adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini tumbuh subur di lingkungan yang hangat.

Menurut penelitian, saat terpapar, bakteri terperangkap di folikel rambut, menyebabkan ruam merah dan bergelombang yang gatal. Gejala yang ditimbulkan, meliputi demam, infeksi saluran pernapasan atas, dan payudara meradang atau lunak.

7. Gigitan serangga

Gigitan serangga adalah keluhan yang sangat umum saat kamu mengunjungi tempat-tempat tertentu. Serangga menggigit saat mencoba memakan darah inangnya, yang biasanya menyebabkan benjolan merah yang gatal.

Terkadang, serangga juga dapat merangkak di tempat tidur. Tidak jarang, kutu busuk hadir di tempat tinggal sementara dan bersama, seperti hostel dan hotel. Namun, keberadaan kutu tidak terbatas pada tempat tidur. Kutu busuk juga dapat ditemukan di mana saja, termasuk pesawat terbang. 

Gigitan serangga bisa menyebabkan gejala yang bermacam-macam, mulai dari benjolan, kemerahan, gatal, sakit, hangat, dan sebagainya, tergantung pada jenis gigitan.

Untuk menghindari gigitan kutu, pelajari jenis-jenis serangga yang mungkin ditemui selama liburan dan pilih penolak serangga dan pakaian pelindung yang sesuai.

Kamu bisa mencoba cara-cara ini untuk membantu mengontrol gejala:

  • Losion kalamin untuk menghilangkan rasa tidak nyaman.
  • Steroid topikal ringan untuk mengurangi kemerahan, peradangan, dan pembengkakan.
  • Antihistamin oral untuk membantu mengatasi gatal.

Kamu dapat meminimalkan risiko masalah kulit saat mudik dengan banyak minum, pakai tabir surya, losion, dan skincare atau produk kulit lainnya sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Tidur Mangap saat Mudik? Kenali Bahayanya

Referensi

National Eczema Association. Diakses pada April 2024. Bon Voyage, Eczema! How to travel without triggering a flare.
Glam. Diakses pada April 2024. Taking Care Of Your Skin Post-Flight Is Key For A Healthy Traveling Complexion.
DermNet. Diakses pada April 2024. Miliaria.
Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Sunburn.
Medical News Today. Diakses pada April 2024. What to know about swollen ankles from flying.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya