Waspada! Ini 7 Risiko Terapi Ikan atau Fish Pedicure

Bisa membawa banyak penyakit

Intinya Sih...

  • Terapi ikan atau fish pedicure bukan hanya tidak jelas efektivitasnya, tetapi juga sangat berisiko terhadap keamanan dan kesehatan.
  • Salah satu masalah utama dari fish pedicure adalah kebersihan dan ada risiko penularan penyakit.
  • Mendukung fish pedicure sama artinya dengan berkontribusi dalam kekejaman terhadap hewan.
  •  

Memiliki kaki yang halus dan beraroma segar adalah keinginan banyak orang. Dan, salah satu cara yang diyakini mampu menghaluskan kaki adalah dengan memasukkan kaki ke dalam kolam berisi banyak ikan kecil.

Nantinya, ikan-ikan ini akan memakan sel-sel kulit mati pada kaki dan membuat kulit kaki menjadi lebih halus. Cara ini dikenal sebagai terapi ikan atau fish pedicure.

Meski bukan fenomena baru, tetapi fish pedicure menjadi tren yang sedang berkembang di dunia spa. Namun, keamanan dari tren ini masih dipertanyakan.

Orang-orang yang menyukai perawatan ini berpendapat bahwa ikan-ikan kecil tersebut melembutkan kapalan, membantu mencerahkan kutikula yang gelap, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Namun, para ahli mengatakan bahwa risiko kesehatan dari perawatan ini lebih besar daripada potensi manfaatnya. Fish pedicure bahkan dilarang di banyak negara di benua Amerika dan Eropa.

Yuk, kita bahas apa saja risiko bahaya dari terapi ikan atau fish pedicure!

1. Masalah kebersihan

Salah satu masalah utama dari fish pedicure adalah kebersihan. Ada kemungkinan pemilik kolam tidak membersihkan kolam setelah digunakan oleh seorang klien sebelum digunakan oleh klien berikutnya.

Jadi, kotoran dari kaki orang-orang akan terus menumpuk di kolam. Air di dalam tangki atau kolam ini dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, dan tidak ada cara untuk memastikan bahwa ikan-ikan tersebut bebas dari penyakit.

2. Risiko infeksi

Waspada! Ini 7 Risiko Terapi Ikan atau Fish Pedicureilustrasi kaki gatal akibat infeksi (freepik.com/fabrikasimf)

Ikan yang digunakan dalam fish pedicure biasanya adalah Garra rufa. Ikan ini diketahui membawa patogen penyebab infeksi, antara lain Staphylococcus aureus dan Mycobacterium marinum.

Luka terbuka, sayatan, atau luka di kaki dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri tersebut untuk masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

3. Kaki berdarah

Alih-alih menggunakan ikan Garra rufa untuk menghilangkan sel kulit mati, beberapa pemilik usaha mungkin saja menggunakan jenis ikan lain yang lebih murah, misalnya Chin-chin.

Kedua ikan tersebut terlihat sangat mirip. Akan tetapi, ikan Chin-chin sangat agresif dan memiliki gigi. Akibatnya, kakimu bisa berdarah akibat digigit ikan ini, yang selanjutnya bisa meningkatkan risiko infeksi.

Baca Juga: Terapi Hipnosis, Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Merokok?

4. Efektivitasnya masih dipertanyakan

Waspada! Ini 7 Risiko Terapi Ikan atau Fish Pedicureilustrasi fish pedicure (commons.wikimedia.org/Astrawhitetrash)

Jika kamu mengingikan pengelupasan kulit yang bagus, halus, dan merata, sebaiknya gunakan batu apung. Metode ini terbukti efektif dan hasilnya jauh lebih baik daripada fish pedicure.

Sebaliknya, efektivitas fish pedicure dalam menghilangkan kulit mati dan memberikan hasil jangka panjang masih dipertanyakan.

Ikan bukanlah "teknisi kuku" dan mereka tidak tahu bidang apa yang harus mereka fokuskan. Orang yang melakukan perawatan ini melaporkan kulitnya bergelombang dan tidak rata serta area yang digigit cukup dalam hingga mengeluarkan darah.

5. Trauma kuku

Seharusnya, ikan memakan kulit kering dan mati sambil membiarkan kulit dan kuku tetap sehat. Namun, pada kasus yang jarang, ikan ini bisa menyebabkan cedera kuku kaki yang parah.

Bagian terburuknya adalah kamu mungkin tidak merasakan sakit apa pun selama terapi untuk memperingatkanmu akan cedera dan kamu baru tahu bahwa kukumu rusak setelah kamu mengeluarkan kaki dari kolam.

Itu bisa terjadi karena ikan mengunyah kutikula, yang dapat memengaruhi sel induk di lempeng kuku. Ini kemudian menyebabkan trauma yang menghentikan produksi lempeng kuku di beberapa kuku kaki. Akibatnya, kuku sering rontok dan tumbuh bergelombang.

6. Infeksi jamur seperti veruka dan kutu air

Waspada! Ini 7 Risiko Terapi Ikan atau Fish Pedicureilustrasi fish pedicure (freepik.com/freepik)

Orang dengan penyakit menular, seperti jamur kuku dan kutu air, sering kali memilih fish pedicure dengan harapan ikan-ikan ini akan memakan parasit di kaki mereka.

Jika kolam pedikur penuh dengan ikan, maka tidak ada cara untuk mendesinfeksi hewan tersebut secara memadai, dan tidak ada cara untuk mensterilkan hewan itu sendiri.

Jamur dan parasit kaki dapat bertahan hidup di kolam dalam waktu lama. Selanjutnya, ini dapat ditularkan ke orang-orang yang melakukan fish pedicure.

7. Kekejaman terhadap hewan

Ikan yang digunakan dalam fish pedicure sebenarnya tidak mau memakan kulit mati pada kaki. Namun, ikan-ikan ini terpaksa melakukannya karena mereka sangat kelaparan.

Selain itu, ikan ini sering ditempatkan di dalam kolam kecil dan mengalami kondisi yang penuh tekanan. Mendukung fish pedicure sama artinya dengan berkontribusi dalam kekejaman terhadap hewan.

Akhir kata, fish pedicure bukan hanya tidak jelas efektivitasnya, tetapi juga sangat berisiko terhadap keamanan dan kesehatan. Jadi, sangat disarankan untuk menjauhi bentuk perawatan ini.

Cara yang sudah terbukti efektivitas dan keamanannya untuk menghaluskan kaki adalah dengan menggunakan batu apung atau loofah.

Baca Juga: 15 Masalah Kuku yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Fish Pedicures: This Trend Is More Than a Little ‘Fishy’.
DNA India. Diakses pada April 2024. Going for fish pedicure? Here's why you should think twice before getting it.
NICS Well. Diakses pada April 2024. Fish pedicure risk 'very low'.
People for The Ethical Treatment of Animals. Diakses pada April 2024. 8 Reasons You Should Never Get a Fish Pedicure.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya