7 Tanda Kamu Perlu Membatalkan Puasa, Jangan Memaksakan Diri

Puasa dikhawatirkan memperparah kondisi

Intinya Sih...

  • Puasa tidak selalu aman bagi semua orang.
  • Puasa dapat menyebabkan gejala asam lambung, kekurangan nutrisi, hipoglikemia, dehidrasi, malnutrisi, dan ketidakseimbangan elektrolit.
  • Orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus membatalkan puasa jika mengalami tanda-tanda yang membahayakan.

Puasa baik bagi kesehatan dan secara umum aman dilakukan oleh orang yang sehat. Namun, ada kelonggaran untuk tidak berpuasa bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.

Misalnya, perempuan dengan kehamilan berisiko, ibu menyusui, anak-anak, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, dan orang yang sakit.

Namun, tidak mengapa bagi orang-orang dengan kondisi tertentu tetap berusaha untuk berpuasa. Hanya saja, perhatikan tanda-tanda dari tubuh yang mungkin menandakan bahwa kamu harus segera membatalkan puasa.

Sebab, jika memaksakan diri untuk berpuasa, kondisimu mungkin akan makin parah dan kamu harus melewatkan lebih banyak puasa pada hari berikutnya.

Berikut adalah tanda-tanda kamu perlu batal puasa.

1. Heartburn

Jika kamu memiliki masalah asam lambung, berpuasa bisa membuatmu mengalami heartburn.

Dijelaskan dalam Livestrong, ini karena tidak ada makanan di perut untuk "menyerap" asam, yang kemudian mengakibatkan penumpukan asam. Penumpukan asam ini kemudian menyebabkan nyeri epigastrium, nyeri ulu hati, dan refluks asam.

Biasanya, gejala heartburn hanya berlangsung sementara, yaitu pada awal puasa. Setelah tubuh menyesuaikan diri, keparahan heartburn akan berkurang, bahkan hilang secara total.

Namun, jika pada dasarnya kamu memiliki masalah asam lambung yang parah dan puasa menyebabkan kamu mengalami gejala yang menyakitkan, bahkan hingga sesak napas, kamu mungkin perlu membatalkan puasa.

Diskusikan dengan dokter seputar rencana puasa yang aman untuk lambung.

2. Kelesuan dan kelelahan mental

7 Tanda Kamu Perlu Membatalkan Puasa, Jangan Memaksakan Diriilustrasi laki-laki sedang lesu (freepik.com/wayhomestudio)

Kurangnya asupan air ditambah pola makan yang buruk dan kekurangan nutrisi penting, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, yang kemudian mengganggu proses pembuatan energi tubuh.

Metabolisme memerlukan berbagai nutrisi untuk menghasilkan energi—terutama saat berpuasa, saat hati memecah simpanan lemak untuk menghasilkan energi.

Sebuah penelitian menyelidiki peran metabolisme vitamin B, C, zat besi, dan magnesium (Nutrients, 2020). Penelitian menyebutkan bahwa kekurangan salah satu nutrisi ini akan memperlambat keseluruhan sistem.

Puasa dapat menyebabkan gejala keto-flu ringan, termasuk rasa lelah yang bersifat sementara. Namun, gejala parah seperti kelelahan ekstrem, perubahan suasana hati, dan kabut otak yang terus-menerus merupakan ciri klinis dari kekurangan nutrisi dan mungkin merupakan tanda untuk segera membatalkan puasa.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat rendah. Dikutip dari Prevention, hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, peningkatan detak jantung, pusing, mual, dan suasana hati yang buruk.

Hipoglikemia bisa berbahaya bagi orang dengan riwayat diabetes tipe 1 dan 2.

Kebanyakan orang mengalami gejala ringan ketika gula darah turun, yang bisa berupa kelelahan atau pusing. Namun, kasus yang lebih parah bisa menyebabkan pingsan atau terjatuh.

Hipoglikemia membutuhkan penangan segera berupa makan atau minum yang mengandung gula atau karbohidrat.

Baca Juga: Apa yang Dimakan Nabi Muhammad SAW saat Sahur dan Buka Puasa?

4. Dehidrasi

7 Tanda Kamu Perlu Membatalkan Puasa, Jangan Memaksakan Diriilustrasi seorang mengalami dehidrasi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tubuh mengeluarkan air dan garam dalam jumlah besar melalui urine. Proses ini dikenal sebagai diuresis alami. Jika ini terjadi dan kamu tidak mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, kamu bisa mengalami dehidrasi, dikutip dari Healthline.

Dehidrasi akibat puasa biasanya ringan dan tidak berbahaya. Namun, bagi ibu hamil, dehidrasi bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan penurunan cairan ketuban. Waspadai urine berwarna gelap karena ini mungkin merupakan tanda dehidrasi.

5. Malnutrisi

Jika tidak dilakukan dengan benar, puasa dapat menyebabkan malnutrisi. Ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan mereka yang mengalami gangguan makan.

Kebanyakan orang mampu memenuhi kebutuhan kalori dan gizinya dengan memilih menu sahur dan berbuka yang baik. Jika kamu kehilangan kalori yang ekstrem selama puasa, kamu dapat mengalami kekurangan gizi dan komplikasi kesehatan lainnya. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap saat sahur dan berbuka.

Malnutrisi bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, dan orang yang sebelumnya sudah memiliki gangguan makan. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda malnutrisi, dokter mungkin menyarankan untuk tidak berpuasa.

6. Detak jantung tidak teratur dan nyeri dada

7 Tanda Kamu Perlu Membatalkan Puasa, Jangan Memaksakan Diriilustrasi laki-laki mengalami nyeri dada (freepik.com/freepik)

Menurut Cleveland Clinic, puasa dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini dapat membuat jantung tidak stabil dan rentan mengalami aritmia. 

Puasa tidak berdampak negatif pada pasien dengan kondisi jantung stabil yang tidak memiliki gejala berulang. Namun, jika puasa memperburuk kondisi jantung, kamu mungkin tidak wajib berpuasa. Ini terutama berlaku bagi orang yang memiliki kondisi jantung yang serius atau menjalani prosedur jantung seperti operasi bypass stentor.

Pada kondisi tersebut, kurang makan dan minum meningkatkan risiko mengalami lebih banyak masalah jantung.

7. Memburuknya kondisi medis

Puasa dapat memperburuk berbagai kondisi kesehatan kronis. Penurunan asupan cairan dapat mengubah keseimbangan elektrolit dan meningkatkan konsentrasi asam urat, yang dapat memicu atau memperburuk gejala gout dan meningkatkan nyeri sendi.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat berdampak pada kesehatan mental dan dapat memicu gangguan pola makan, utamanya pada individu yang memiliki riwayat gangguan makan (Eating Behavior, 2022).

Jadi, jika kamu memiliki kondisi medis serius, tanyakan pada dokter apakah puasa aman bagimu.

Jika kamu punya kondisi tertentu dan tetap ingin berpuasa, ketahui tanda-tanda kamu harus membatalkan puasa. Jangan mengabaikannya dan memaksakan diri terus puasa, ya!

Baca Juga: 5 Efek Puasa Ramadan untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya