Ableisme mengacu pada prasangka dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Gagasan ini berakar pada penyimpangan berpikir bahwa penyandang disabilitas lebih rendah dibandingkan orang lain. Asumsi tersebut menciptakan stereotip yang berbahaya dan tidak adil bagi penyandang disabilitas.
Praktik diskriminasi pada kasus ableisme dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Di sisi lain, ada paham dalam masyarakat (yang meskipun tidak tertulis) menyatakan, ada cara yang benar bagi tubuh dan pikiran untuk berfungsi. Siapa pun yang dirasa "berbeda" dianggap inferior. Memprihatinkannya lagi, ableisme dapat muncul dalam berbagai cara mulai dari ranah pribadi sampai institusional.