ilustrasi daging wagyu (vecteezy.com/Julio Pradhana)
Banyak yang percaya kalau ngidam itu tanda tubuh kamu lagi kekurangan sesuatu, misalnya pengin makan daging berarti kurang zat besi, atau pengin cokelat karena kurang magnesium. Tapi kenyataannya, teori ini gak sepenuhnya benar.
Kebanyakan orang justru ngidam makanan yang rendah nutrisi seperti camilan manis, gorengan, atau fast food (bukan makanan bergizi tinggi). Kalau ngidam benar-benar disebabkan oleh kekurangan nutrisi, harusnya yang kamu inginkan tuh makanan sehat seperti sayur atau buah.
Faktanya, ngidam lebih sering dipengaruhi kondisi psikologis, kebiasaan, atau konteks tertentu, misalnya kamu selalu pengin popcorn saat nonton film. Jadi, jangan langsung percaya kalau setiap ngidam itu karena tubuh kamu lagi “kekurangan sesuatu”.
Ngidam memang bagian dari kehidupan sehari-hari, tapi di balik itu semua ada banyak faktor yang bisa jadi pemicunya. Mulai dari stres, kurang tidur, pola makan yang gak teratur, sampai kondisi usus kamu. Jadi, penting banget untuk lebih peka sama kondisi tubuh dan pikiran sebelum asal menuruti ngidam.
Sesekali menuruti craving itu gak apa-apa kok, asal kamu tahu batasannya. Tapi kalau kamu sering banget ngalamin ngidam yang intens, bisa jadi itu sinyal tubuh atau emosimu lagi butuh perhatian lebih.
Dengan tahu penyebabnya, kamu bisa lebih bijak dalam menghadapi keinginan makan yang muncul tiba-tiba. Ingat, ngidam itu wajar, tapi bukan berarti harus selalu dituruti, ya.