ilustrasi golongan darah (pixabay.com/200degrees)
Walaupun temuan golongan darah ini menjadi salah satu temuan medis terbaik, ternyata seiring waktu mulai terjadi pergeseran. Awal abad ke-20, orang-orang percaya bahwa golongan darah itu ada hubungannya dengan ras. Hal ini juga didukung oleh para peneliti saat itu yang menganggap bahwa perbedaan karakter ras itu karena golongan darahnya.
Khususnya, golongan darah B yang terlihat buruk. Sebuah majalah Jerman, Der Spiegel, menulis seorang ahli bakteriologi menyatakan bahwa pembawa golongan darah B diidentifikasi sebagai individu "rendahan". Di sana juga disebutkan bahwa golongan darah B sering ditemukan pada psikopat dan pencandu alkohol.
Di Jepang, tahun 1927, Profesor Takeji Furukawa laporan dalam Journal of Social Psychology berjudul “A Study of Temperament and Blood-Groups.” Ini menjadi sangat populer di Jepang.
Dalam penelitiannya, golongan darah memiliki hubungan dengan temperamen, kepribadian, dan kecocokan seseorang. Furukawa terus melanjutkan penelitian ini, meskipun sampel yang dipakai sangat sedikit dan tidak merepresentasikan subjek yang diteliti.