5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?

Korea Selatan dan Jepang paling percaya teori ini

Bagi orang Korea dan Jepang, golongan darah dipercaya dapat menentukan karakter dan sifat seseorang. Akan tetapi, ternyata hal ini justru dapat menimbulkan perasaan diskriminatif terhadap golongan tertentu.

Nah, berikut ini fakta menarik tentang teori kepribadian golongan darah yang telah dirangkum dari Big Think, Nobel Foundation, dan The New York Times.

1. Penemuan golongan darah dimaksudkan untuk meminimalkan kesalahan tranfusi darah

5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?Karl Landsteiner (nobelprize.org/Atelier Balassa)

Pada tahun 1901, Karl Landsteiner menjadi orang pertama yang menemukan bahwa manusia memiliki golongan darah yang berbeda. Berawal dari kejadian penggumpalan darah dan tercerai berai ketika seorang manusia mendapat tranfusi darah dari hewan. Tahun 1909, Lansteiner baru menemukan golongan darah yang kita kenal saat ini yaitu A, B, O, dan AB.

Hasil temuan ini menjelaskan bahwa ketika darah orang yang berbeda tercampur, sel darah terkadang akan mengalami pembekuan atau penggumpalan. Temuan ini menuntun para tenaga medis dalam melakukan tranfusi darah pada golongan darah tertentu yang cocok.

2. Awal abad ke-20 mulai ada pemikiran bahwa golongan darah tertentu berpotensi sebagai psikopat

5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?ilustrasi golongan darah (pixabay.com/200degrees)

Walaupun temuan golongan darah ini menjadi salah satu temuan medis terbaik, ternyata seiring waktu mulai terjadi pergeseran. Awal abad ke-20, orang-orang percaya bahwa golongan darah itu ada hubungannya dengan ras. Hal ini juga didukung oleh para peneliti saat itu yang menganggap bahwa perbedaan karakter ras itu karena golongan darahnya.

Khususnya, golongan darah B yang terlihat buruk. Sebuah majalah Jerman, Der Spiegel, menulis seorang ahli bakteriologi menyatakan bahwa pembawa golongan darah B diidentifikasi sebagai individu "rendahan". Di sana juga disebutkan bahwa golongan darah B sering ditemukan pada psikopat dan pencandu alkohol.

Di Jepang, tahun 1927, Profesor Takeji Furukawa laporan dalam Journal of Social Psychology berjudul “A Study of Temperament and Blood-Groups.” Ini menjadi sangat populer di Jepang.

Dalam penelitiannya, golongan darah memiliki hubungan dengan temperamen, kepribadian, dan kecocokan seseorang. Furukawa terus melanjutkan penelitian ini, meskipun sampel yang dipakai sangat sedikit dan tidak merepresentasikan subjek yang diteliti.

Baca Juga: 10 Tips atau Cara Diet untuk Golongan Darah B, Sehat!

3. Anggapan tersebut membuat diskriminasi dan pelecehan di Jepang yang dikenal dengan Bura Hara

5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?ilustrasu diskriminasi (pexel.com/cottonbro)

Korea Selatan dan Jepang, dua negara Asia ini sangat mempercayai teori ini. Bahkan, di Jepang ada istilah Bura Hara, yaitu diskriminasi berdasarkan golongan darah yang memiliki kaitan dengan sifat seseorang. Contohnya, perusahaan menyeleksi para pencari kerja berdasarkan golongan darah tertentu, bukan dari hasil tes.

Anak-anak di taman kanak-kanak juga dipisahkan sesuai golongan darahnya. Tim softball perempuan juga menggunakan teori ini untuk menyesuaikan model latihan anggotanya. Kondisi ini juga merembet hingga ke tingkat militer untuk mencari tahu kekuatan dan kelemahan prajurit di Jepang.

Di Korea Selatan pun demikian. Agensi yang menaungi grup-grup idola sering kali  menentukan leader grup mereka sesuai golongan darah. Hampir semua idol dengan golongan darah A dipilih menjadi leader. Hal ini lebih disebabkan karena anggapan kualitas golongan darah A cocok sebagai leader, yaitu hangat, supel, penuh kasih, disiplin, dan dapat diandalkan.

4. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa golongan darah hanya menjelaskan 0,3 persen kepribadian 

5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?ilustrasi perempuan dengan golongan darah berbeda-beda (pexels.com/Retha Ferguson)

Meskipun teori ini sangat populer di Korea Selatan dan Jepang, hanya saja sedikit sekali bukti ilmiah yang benar-benar valid untuk mendukung teori ini.

Bahkan, seorang jurnalis berupaya mematahkan anggapan ini dengan menerbitkan buku berjudul Understand Affinity by Blood Type yang menjadi buku terlaris di Jepang. Lalu dilanjutkan putranya, Toshitaka Nomi, yang lalu membentuk organisasi The Human Science ABO Center. Kedua penulis ini sedikit banyak memberikan pengaruh pemahaman pada teori kepribadian golongan darah. Ini membuat kepercayaan ini berkurang seiring waktu.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Kengo Nawata dengan sampel sebanyak 10.000 orang, jauh lebih banyak dari Takeji Furukawa yang hanya sekitar puluhan orang. Nawata menemukan bahwa golongan darah hanya menyatakan sebesar 0,3 persen dari variasi kepribadian. Jumlah yang sangat sedikit untuk bisa mewakili karakter seseorang.

5. Percaya pada kepribadian golongan darah sama halnya dengan percaya ramalan zodiak

5 Fakta Teori Kepribadian Golongan Darah, Bisa Menentukan Karakter?ilustrasi tarot reading (unsplash.com/Petr Sidorov)

Memang menyenangkan bisa mengetahui karakter atau sifat orang lain hanya dengan golongan darah. Sama seperti ramalan zodiak yang menebak karakter seseorang lewat waktu kelahirannya. Akan tetapi, keduanya tidak bisa dibuktikan secara ilmiah atau orang menyebutnya dengan takhayul. Ya, bagaimana mungkin karakter seseorang bisa ditebak hanya dengan posisi rasi bintang?

Sebagian kecil teori ini mungkin ada benarnya, tetapi tidak juga harus dipercaya 100 persen. Jangan berkecil hati jika golongan darah yang kamu miliki tidak sesuai dengan kepribadian aslimu. Daripada percaya teori tersebut, lebih baik self-fulfilling prophecy. Apa yang kamu pikirkan, rasakan, dan inginkan, itulah yang akan kamu peroleh.

Baca Juga: Benarkah Golongan Darah O Lebih Kebal terhadap COVID-19? Ini Faktanya!

Refalution Photo Verified Writer Refalution

"Tidak harus jadi hebat untuk memulai, tetapi mulailah untuk menjadi hebat." - Zig Ziglar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya