Giordano dkk., melakukan evaluasi mengenai pengaruh terapi musik sebagai intervensi pendukung untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan staf klinik yang menangani pasien COVID-19.
Berdasarkan hasil evaluasinya yang diterbitkan di jurnal The Arts in Psychotherapy tahun 2020, mereka mengonfirmasi bahwa pada situasi darurat bisa dilakukan intervensi dukungan terapi musik jarak jauh untuk staf klinik yang dikelilingi situasi menegangkan.
Penelitian tersebut melibatkan 34 staf klinik, di antaranya 14 dokter dan 20 perawat. Sampel mencakup 22 perempuan dan 12 laki-laki dengan rentang usia 22 hingga 59 tahun.
Hasil temuan mereka menunjukkan penurunan signifikan pada intensitas kelelahan, kesedihan, ketakutan, dan kekhawatiran seperti yang dilaporkan oleh staf klinik setelah menerima intervensi terapi musik.
Menurut literatur, efek psiko-biologis penting dari musik pada kondisi stres dianggap berasal dari aktivitas yang berkurang dari sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal dan karenanya menurunkan produksi kortisol, salah satu hormon stres.
Pada minggu pertama, playlist disiapkan oleh tiga terapis musik terlatih. Playlist disiapkan dengan mempertimbangkan sejauh mana musik dapat melibatkan bidang fisik, emosional, dan mental serta bidang pemikiran dengan cara yang ditargetkan tanpa menimbulkan efek samping, termasuk stimulasi berlebihan dan kehilangan kontak dengan kenyataan.
Melalui penilaian mingguan, terapis musik terlatih mampu menciptakan hubungan terapeutik jarak jauh dengan staf klinik, di antaranya untuk mengidentifikasi permintaan mereka dan mengurus kebutuhan, komentar, dan pengalaman khusus mereka; untuk menentukan dan mengatur pilihan musik berdasarkan beberapa fitur musik tertentu; untuk mempertimbangkan tingkat energi, keadaan kesehatan fisik dan suasana hati, genre, dan gaya musik yang disukai para peserta; dan untuk menyesuaikan playlist untuk mereka masing-masing.
Data yang diperoleh menyoroti bahwa playlist yang disesuaikan memiliki dampak yang lebih besar pada penanda tertentu, karena mampu menanggapi kebutuhan khusus yang muncul selama penilaian mingguan.
Selain itu, data juga menunjukkan bahwa meskipun staf klinik sering menggunakan musik yang direkam sebelumnya melalui perangkat pemutar musik pribadi atau media lainnya, keberadaan terapis musik terlatih dianggap sebagai bantuan dan dukungan yang lebih besar.
Staf klinik mendefinisikan intervensi terstruktur ini, yaitu di antaranya penilaian mingguan, pedoman mendengarkan, personalisasi playlist, sebagai empatik, suportif, dan profesional.