ilustrasi smoothies untuk diet (pexels.com/Antoni Shkraba)
Menerapkan food combining bukanlah hal yang rumit. Pola makan food combining dibentuk sesuai dengan siklus metabolisme tubuh agar proses pencernaan makanan, penyerapan sari makanan dan pemanfaatnya untuk tubuh berkerja secara maksimal.
Dimulai dari bangun tidur, food combining menganjurkan untuk minum segelas air putih yang telah dicampur dengan air jeruk lemon atau nipis sebanyak 2 sendok makan. Memasuki waktu sarapan, ubahlah menu karbohidrat dengan buah-buahan , baik buah potong, salad buah, jus buah, atau smoothie. Jika masih merasa lapar, kamu boleh mengkombinasikan buah dengan plain yoghurt, kacang-kacangan yang dipanggang atau sangrai seperti almon, mete, kacang tanah, serta walnut.
Diet food combining merekomendasikan menu lain untuk sarapan selain buah, yaitu telur yang direbus atau telur yang dimasak tanpa/dengan sedikit minyak. Telur memiliki komposisi asam amino yang baik, menjadikan protein dalam telur mudah untuk dicerna dan diserap tubuh.
Selanjutnya untuk makan siang dan makan. Jika menu makan siang kamu sudah dipenuhi dengan makanan hewani yang tinggi protein, maka untuk makan malam sebaiknya konsumsi makanan dengan menu pati. Diketahui makanan hewani membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan, yaitu selama 4-6 jam. Sedangkan makanan berbahan pati hanya membutuhkan waktu 2- 3 jam.
Diet food combining tetap memperbolehkan menikmati kudapan sore. Jika biasanya sore hari adalah waktu yang tepat untuk menyantap cemilan seperti gorengan, maka ubahlah menu tersebut menjadi lebih sehat. Salad sayur yang dipadukan dengan kismis, biji-bijian, mete, dan wijen adalah pilihan yang paling tepat, atau dengan semangkuk sup sayur yang menyegarkan.