Kanker adalah penyakit yang ditakuti dan dihindari oleh banyak orang. Menurut laporan yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, kanker menyebabkan 9,6 juta kematian di seluruh dunia. Salah satu penyebab kanker adalah benda, makanan, dan hal lain yang bersifat karsinogenik.
Sesuatu yang bersifat karsinogenik ada di sekitar kita tanpa kita sadari. Inilah hal-hal yang bersifat karsinogenik dan wajib kita hindari!
Rokok banyak dikaitkan dengan masalah kesehatan dan risiko penyakit. Asap tembakau terdiri dari ribuan bahan kimia, termasuk 70 zat yang menyebabkan kanker, jelas laman American Cancer Society. Zat kimia penyebab kanker disebut sebagai karsinogen. Bahan kimia yang dimaksud antara lain nikotin, hidrogen sianida, formaldehida, dan arsenik.
Selain itu, ada pula timbal, amonia, uranium, benzena, karbon monoksida, nitrosamin, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Bukan hanya memicu kanker, rokok juga menyebabkan penyakit paru, jantung, katarak, stroke, dan lain sebagainya.
Memang, melepaskan diri dari rokok itu bisa amat menantang, tetapi tak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu. Bila mengalami kesulitan jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.
Kamu sering menghabiskan waktu di luar ruangan saat matahari sedang terik? Hati-hati, karena sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari bersifat karsinogenik. Sinar matahari yang diserap oleh kulit bisa merusak sel-sel kulit dan menyebabkan kanker kulit, mengutip WebMD.
Sinar UV dibagi menjadi tiga jenis, yakni UVA, UVB dan UVC. Ketiganya dibedakan berdasarkan panjang gelombang matahari yang mencapai permukaan bumi. Sinar UVC adalah sinar dengan gelombang terpendek, sementara sinar UVA adalah sinar dengan gelombang terpanjang dan paling berbahaya.
Untuk melindungi kulit, kenakan pakaian yang menutupi permukaan kulit, pakai tabir surya dan aplikasikan berulang, serta kenakan topi dan kacamata hitam.
Kamu doyan makan sosis, bacon, ham, atau pepperoni? Meski nikmat, tampaknya kamu harus mengurangi konsumsi daging olahan. WHO mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen grup 1 dan bisa menyebabkan kanker, dilansir Cancer Council.
Bahkan, makan lebih dari 700 gram daging merah dalam seminggu bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus. Risikonya akan naik sebanyak 1,18 kali setiap 50 gram daging olahan yang dikonsumsi setiap hari. Kalau kamu masih sayang dengan kesehatan tubuhmu, lebih baik kurangi konsumsi daging olahan, ya.
Terkena gas buangan dari knalpot kendaraan memang menyebalkan. Apalagi, kendaraan yang menggunakan bahan bakar diesel seperti truk, bus, dan mobil. Ternyata, gas buangan atau jelaga dari knalpot mesin diesel bisa memicu kanker paru-paru dan jenis kanker lain, mengutip WebMD.
Akan sulit menghindari gas buangan dari knalpot kendaraan, apalagi jika kamu adalah pengendara motor, sepeda, atau pejalan kaki. Maka dari itu, memakai masker sangat disarankan untuk meminimalkan gas terhirup ke paru-paru kita. Menambahkan dari International Agency for Research on Cancer (IARC), gas itu bisa menyebabkan kanker kandung kemih.
Kamu pencinta sate, ayam bakar dan sejenisnya? Duh, rasanya sulit, ya, menolak kelezatannya? Akan tetapi, perlu diingat kalau makanan yang diproses dengan cara dibakar atau dipanggang bersifat karsinogenik, terlebih kalau makanan tersebut sampai gosong. Risiko kanker pun siap menghantuimu!
Ini karena makanan tersebut diolah dengan suhu tinggi. Memasak makanan dengan temperatur tinggi akan menciptakan reaksi kimia antara asam amino, kreatin, dan gula. Reaksi ini bisa menghasilkan karsinogen dan mutagen berbahaya yang bisa merusak DNA kita, dilansir Precision Nutrition.
Beberapa kota memiliki kualitas udara yang buruk dan tercemar. Penyebabnya macam-macam, bisa dari gas buangan kendaraan, asap pabrik, asap kebakaran hutan, asap pembakaran sampah, dan lain sebagainya. Bukan hanya memicu penyakit saluran pernapasan, polusi udara juga bersifat karsinogenik dan bisa memicu kanker.
Udara yang tercemar mengandung debu dan jejak logam yang bisa menyebabkan kanker. Berdasarkan data dari IARC tahun 2010, sekitar 223.000 kematian akibat kanker paru-paru di seluruh dunia berhubungan dengan polusi udara, jelas laman Scientific American. Jangan lupa lindungi diri dengan memakai masker!
Alkohol tidak hanya berkaitan dengan penyakit pada organ hati, tetapi juga kanker! Memiliki sifat karsinogenik, alkohol bisa menyebabkan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, hati, dan kolorektal. Menurut data pada laman Cancer Research UK, minum alkohol bisa menyebabkan 11.900 kasus kanker di Inggris.
Menurut para ahli, ada bahan kimia karsinogenik yang ada dalam bir, anggur, dan minuman keras, terlebih saat proses pembuatannya. Bukan berarti kamu tak bisa meminum alkohol sama sekali. Rekomendasi amannya adalah maksimal satu gelas untuk perempuan dan dua gelas untuk laki-laki per hari.
Formaldehida sering ditemukan di furnitur, seperti meja, rak buku, tempat tidur, lemari dan produk berbahan kayu lainnya. Padahal, formaldehida bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan kanker.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus di laboratorium, ditemukan bahwa menghirup formaldehida bisa memicu terbentuknya kanker hidung, seperti dilansir National Cancer Institute.
Rumahmu memakai asbes sebagai atap? Asbes memang lazim digunakan sebagai atap sebuah hunian.
Namun, jika serat-serat asbes terlepas dan kita tak sengaja menghirupnya, serat-serat ini bisa bersarang di paru-paru. Selain itu, asbes juga bersifat karsinogenik dan bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
Terakhir, kamu perlu menghindari radon, gas radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini terbentuk secara alami dari pembusukan dan penghancuran unsur-unsur radioaktif, misalnya seperti uranium.
Namun, terpapar radon dalam waktu lama bisa merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker paru-paru. Hal ini diutarakan oleh laman American Cancer Society.
Itulah hal-hal yang bersifat karsinogenik yang ada di sekitar kita tanpa disadari. Jadi, hindari hal-hal tersebut jika tidak ingin mengalami peningkatan risiko kanker, ya!