Di dalam darah, terdapat dua jenis kolesterol yaitu low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
LDL merupakan kolesterol yang membawa kolesterol dari hati ke berbagai organ. Jika jumlahnya terlalu banyak, maka dapat timbul pengendapan lemak di pembuluh darah dan menyebabkan kadar kolesterol naik. Karena itulah LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Berbeda dengan LDL, HDL berfungsi untuk membawa dan membersihkan kolesterol-kolesterol dari berbagai organ, termasuk pembuluh darah, kembali ke hati. Jika kadar HDL dalam darah tinggi, maka kadar kolesterol dalam darah berkurang, sehingga sering disebut kolesterol baik.
Pada sindrom metabolik, jika HDL berkurang mengakibatkan produksi VLDL yang meningkat, sehingga LDL yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Tentunya hal ini berdampak buruk bagi kesehatan karena memicu terbentuknya endapan lemak dan membuat pembuluh darah lebih sempit.
Sama seperti trigliserida, rendahnya kadar HDL dalam darah tidak menimbulkan gejala berarti, tetapi meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Oleh karena itu, jika kadar HDL dibawah 30 mg/dL, segera waspada dan tingkatkan kadar HDL dengan menerapkan pola hidup sehat.