ilustrasi gangguan pendengaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)
NIHL adalah gangguan pendengaran bersifat sensorineural yang terjadi akibat paparan kronis terhadap bising yang berlebihan. Derajat kerusakan pendengaran bergantung pada intensitas dan durasi paparan terhadap bising.
Intensitas suara diukur dengan skala logarithmic decibel (dB). Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), nilai ambang batas intensitas suara yang aman adalah maksimal 85 dB selama 8 jam sehari.
Selain itu, menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, paparan bising lebih dari 140 dB tidak diperkenankan walaupun sesaat.
Setiap kenaikan intensitas kebisingan 5 dB akan menurunkan batas aman waktu paparan menjadi setengahnya. Bila terpapar kebisingan terlalu lama dan terus-menerus, misalnya secara rutin bekerja di tempat bising, maka akan terjadi gangguan pendengaran permanen.
NIHL dapat terjadi dengan segera atau butuh waktu lama untuk terlihat, dapat bersifat sementara atau permanen, serta dapat memengaruhi satu atau kedua telinga. Meskipun kamu tidak menyadari pendengaran rusak, tetapi kamu dapat mengalami masalah pendengaran di kemudian hari, seperti tidak dapat memahami orang lain saat mereka berbicara, terutama di telepon atau di ruangan yang bising.
Penyebab NIHL
Paparan terhadap bising mengganggu pendengaran karena merusak sel-sel rambut di koklea, bagian dari organ telinga dalam, juga dapat merusak saraf (nervus auditorius) yang menghantarkan impuls elektrik suara dari telinga dalam ke otak.
Secara umum, ada dua jenis faktor risiko NIHL, yaitu terkait aktivitas rekreasional (tidak terkait pekerjaan/non okupasi, atau sociacusis) dan terkait aktivitas kerja (okupasional/ ONIHL).
ONIHL lebih sering terjadi karena dua alasan ini: ancaman kehilangan pekerjaan mungkin menyebabkan orang tetap bertahan di lingkungan yang bising meskipun sudah merasa terganggu dan tidak nyaman, dan di tempat kerja paparan bising dengan intensitas tinggi terjadi secara rutin dan terus menerus.
Ada juga faktor lain yang menyebabkan kamu lebih berisiko mengalami gangguan pendengaranm, yaitu: predisposisi genetik, usia, penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, paparan terhadap asap rokok, dan penggunaan obat ototoksik.
Berikut ini sumber bising yang umum dijumpai:
- Non okupasi: Suara musik keras di tempat hiburan (kafe, klub malam, bar, dll.) atau acara publik (konser musik, pertandingan olahraga, dll.); menggunakan headset/headphone dalam waktu lama secara rutin; lalu lintas (suara kendaraan bermotor).
- Okupasi: Pekerjaan yang berhubungan dengan alat atau lingkungan yang menimbulkan bising (operator alat berat, petugas bagian binatu, dll.).
Gejala NIHL
- Suara percakapan dan suara lainnya terdengar seperti teredam.
- Kesulitan mendengarkan atau suara bernada tinggi (contohnya kicauan burung, bel pintu, dering telepon, alarm jam, dll.).
- Kesulitan memahami percakapan di tempat yang bising.
- Kesulitan memahami percakapan via telepon.
- Kesulitan mendengar perbedaan konsonan dalam percakapan (misalnya membedakan s dan f, p dan t, sh dan th).
- Meminta orang berbicara lebih keras, lebih lambat, atau mengulangi perkataannya.
- Telinga berdenging.
- Hipersensitivitas atau nyeri di telinga bila terpapar suara tertentu.