Menangani luka dengan tepat dan benar memiliki efek yang besar dalam penyembuhan. Namun, beberapa pasien sering melakukan kesalahan dalam menangani luka tersebut yang malah bisa membahayakan.
Reader's Digest merangkum kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang saat melakukan pertolongan pertama atau saat dirinya berada dalam kondisi darurat dan menunjukkan bagaimana yang sebenarnya.
Jangan gunakan es atau pasta gigi! Cara terbaik untuk menangani kulit terbakar adalah dengan mengalirinya dengan air dingin yang selama 10 sampai 20 menit.
"Panas dari kulit yang terbakar akan menjalar ke kulit yang lebih dalam dan dapat merusak jaringan kulit meskipun kita telah mendinginkan permukaan kulit yang terbakar. Jadi pendinginan yang dilakukan dengan membasahi luka bakar dengan air harus dilakukan agak lama untuk mencegah luka yang lebih parah," kata Jeffrey Pellegrino, PhD. dari palang merah Amerika.
Sering ketika terjadi mimisan, orang secara tidak sadar akan mendongakkan kepala berharap supaya darah tidak keluar lagi. Namun, mendongak saat mimisan dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan batuk atau sesak nafas.
Yang perlu dilakukan ketika mimisan adalah tekan hidung. Kepala tetap pada posisi netral. Duduk dan tetaplah santai.
Beberapa orang suka menempelkan botol yang berisi air hangat pada bagian tubuh yang nyeri termasuk nyeri karena keseleo. Namun ternyata, kondisi yang hangat dapat meningkatkan peredaran darah dan menyebabkan bagian tubuh yang keseleo tambah bengkak.
"Gunakan sesuatu yang dingin," kata Willian Gluckman, juru bicara Urgent Care Association of America.
Kita bisa mengompres bagian yang keseleo dengan es, misalnya. Karena sesuatu yang dingin dapat mengurangi bengkak akibat keseleo.
Bila tiba-tiba kita 'kelilipan', tindakan yang dilakukan banyak orang adalah mengucek mata untuk menghilangkan benda asing yang masuk mata. Namun sebenarnya, mengucek mata dapat memperparah luka di mata bahkan dapat menyebabkan luka tersebut menjadi permanen.
Bila benda asingnya masih dalam kategori ringan (misalnya debu) dan tidak ada luka, air mata dapat menyingkirkan benda asing tersebut ke pinggir mata dan kita tinggal membersihkan tepi mata tanpa melukai bola mata. Bila benda asing tersebut sudah melukai mata dan dalam kategori berat (misal pecahan kaca), yang harus dilakukan adalah menutup mata dengan kertas supaya tidak ada lagi benda asing yang masuk ke mata dan segera mencari pertolongan medis.
Kita sering jijik dengan kassa yang penuh dengan luka dan obat merah dan menggantinya dengan yang baru. Namun, mengganti kassa pada luka dapat menyebabkan rusaknya lapisan pembekuan darah yang mulai terbentuk di permukaan luka. Dan bila lapisan itu rusak, maka darah akan mengalir lagi.
Bila kita merasa jijik dengan kassa yang sudah basah dengan darah, jangan diganti. Balut saja kassa yang basah tadi dengan kassa yang baru.
Bila kita mengalami kecelakaan kendaraan bermotor atau apapun dan kita merasa baik-baik saja, itu pertanda baik. Kita tidak perlu merepotkan orang lain untuk mengantar kita ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Pentingkah memeriksakan diri bila kita tidak merasa ada yang salah dengan diri kita?
Bukannya mendoakan yang tidak baik. Tetapi gejala tidak beres (misalnya perdarahan di otak) bisa timbul 10 menit sampai 2 jam setelah kecelakaan. Jadi, tentu hal yang penting untuk kita tetap memeriksakan diri meskipun saat itu tidak merasakan hal yang salah.
Pernah ada cerita, seseorang loncat dari gedung bertingkat dan meninggal. Sebelum meninggal, orang tersebut curhat pada penjual nasi padang bila dia sedih kehabisan sambal balado. Karena tidak ada yang tau apa yang terjadi dengan orang itu dan yang bisa dimintai keterangan hanya penjual nasi padang, maka untuk sementara penyebab orang tersebut bunuh diri adalah karena sedih kehabisan sambal balado.
Seiring penyelidikan, diketahui bahwa penyebab orang tersebut bunuh diri adalah karena dia mengidap suatu penyakit mental akibat peradangan di otak. Dan penyakit tersebut yang mendorongnya bunuh diri. Orang disekitarnya, tidak ada yang tau apa yang terjadi pada orang tersebut.
Pesan moralnya, penting untuk menyampaikan penyakit atau keluhan apapun yang kita rasakan pada orang di dekat kita supaya orang pun mudah memahami kondisi kita.