Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
freepik.com/cookie_studio

Buang air besar merupakan mekanisme alami tubuh untuk menjaga fungsi dan kesehatan tubuh. Karenanya, tiap orang perlu buang air besar secara teratur.

Hanya saja, terkadang orang merasa perlu menunda buang air besar (BAB) karena merasa malu atau berada di waktu yang tidak tepat. Meskipun menahan BAB sesekali tidak berbahaya, tetapi kebiasaan menunda-nunda dapat menyebabkan berbagai masalah serius.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa bahaya yang mungkin terjadi akibat kebiasaan menunda buang air besar.

1. Memicu sembelit

Ilustrasi gangguan pencernaan. pexels.com/Andrea Piacquadio

Menahan kebutuhan untuk BAB dapat menyebabkan sistem pencernaan mundur, sehingga menundanya bisa menyebabkan sembelit, seperti dijelaskan di laman WebMD.

Pada gilirannya, ini dapat mengurangi frekuensi BAB ke depannya. Juga, menahan BAB bisa menyebabkan air terserap dari tinja, sehingga buang air besar terasa menyakitkan dan tinja sulit dikeluarkan. Kondisi ini dikenal sebagai sembelit atau konstipasi.

2. Impaksi tinja

ilustrasi sembelit (freepik.com/gpointstudio)

Sebagaimana dijelaskan dalam laman Everyday Health, menahan buang air besar terlalu lama dapat menyebabkan kondisi yang disebut impaksi tinja. Ini merupakan kondisi tinja yang mengering menjadi tersangkut dan tidak dapat keluar dengan sendirinya.

Lebih lanjut, kondisi ini mungkin perlu diatasi dengan pengobatan oleh profesional kesehatan, atau bahkan operasi untuk menghilangkan penyumbatan.

3. Memicu wasir

freepik.com/jcomp

Efek samping potensial lainnya dari menunda buang air besar adalah wasir. Seperti dijelaskan dalam laman Prevention, menahan keluarnya tinja dapat menyebabkan sembelit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perkembangan wasir.

Wasir sendiri dikenal merupakan kondisi yang menyebabkan gatal, menyakitkan, dan tidak nyaman. Karenanya, kebiasaan menahan tinja perlu dihindari.

4. Perut menjadi tertekan

freepik.com/cookie_studio

Kenyamanan usus secara keseluruhan akan terganggu selama kamu menunda kebutuhan untuk membuang air besar. Akhirnya, aktivitas menahan kotoran ini akan menyebabkan kram perut, tekanan, dan kembung, menurut laman Women's Health.

Memang, efek samping ini sebenarnya bukanlah kondisi yang parah. Akan tetapi, perasaan kembung dan tidak nyaman ini akan sangat mengganggu aktivitasmu.

5. Meninggal dunia

pexels.com/Andrea Piacquadio

Laman Independent pernah melaporkan kasus seorang gadis remaja yang meninggal karena serangan jantung setelah menahan diri ke toilet selama 8 minggu. Gadis itu juga menderita ketakutan akan toilet dan kasus autisme ringan.

Meskipun ini adalah kasus yang tidak umum, tetapi seharusnya ini sudah cukup untuk menjelaskan bahwa menahan BAB bukanlah hal yang baik, bahkan bisa sangat berbahaya.

Pada dasarnya, menahan kotoran adalah hal yang sangat tidak disarankan. Namun, jika kamu berada dalam situasi yang tidak tepat untuk buang air besar, kamu dapat mengontrol otot yang relevan sampai waktu yang tepat untuk buang air besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEka Ami