ilustrasi sarapan di tempat tidur (pixabay.com/StockSnap)
Sarapan adalah waktu makan yang penting, dan tak jarang banyak orang memaksakan dirinya sarapan walaupun tidak lapar. Padahal, sarapan bukan hal yang menentukan berat badan, lo!
Salah satu dasar dari konsep ini adalah survei National Weight Control Registry di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2012. Melibatkan hampir 3.000 orang, survei tersebut mencatat bahwa partisipan yang tetap langsing selama 5 tahun mengonsumsi sarapan secara reguler.
Malah, berbagai studi menunjukkan bahwa melewatkan sarapan bisa menurunkan berat badan. Melewatkan sarapan bisa diterapkan sebagai bentuk puasa intermiten, program diet yang digadang-gadang sehat dan ampuh menurunkan berat badan.
Selain itu, hal ini dibuktikan lebih jauh dalam sebuah studi di AS yang dimuat dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2013. Pertama, mereka yang melewatkan sarapan mengonsumsi 144 kalori lebih banyak saat makan siang. Namun, pada akhirnya, asupan kalori tetap lebih rendah 408 kalori dibanding mereka yang rutin sarapan.
Perlu diingat, pendekatan sarapan pada masing-masing orang tidak sama. Akan tetapi, jika kamu tidak lapar pada pagi hari, jangan paksa diri untuk makan. Kalau lapar, kamu bisa mengonsumsi makanan tinggi protein sehingga tidak makanan berlebihan saat waktunya makan siang, mengutip Healthline.