Mengganti sprei sekaligus sarung bantal dan guling adalah hal yang terlihat sepele, tapi penting banget dilakukan. Ternyata, gak cukup hanya dengan mengganti sprei dan sarung bantal guling saja lho.
Debu-debu, kutu dan kuman ternyata bersembunyi gak hanya di permukaan sprei saja. Bahkan mereka menyusup sampai ke dalam celah-celah kasur!
Lalu, 'tamu tak diundang' apa saja sih yang tanpa disadari tertinggal di kasur kita?
Lotion, krim, makeup dan produk perawatan rambut akan tertinggal di permukaan kasur dari kulit kita. Oleh karena itu, disarankan untuk rutin mengganti sarung bantal supaya kulit kita tidak terus-terusan terpapar residu kosmetik ini.
Bulu dan bedding sintetis bisa saja membawa empat hingga 17 spesies jamur yang berbeda, misalnya Penicillium, Alternaria Cladosporium dan Aspergillus. Spora jamur bisa menyebabkan alergi dan memicu asma.
Manusia mengeluarkan keringat kurang lebih 26 galon per tahunnya. Keringat sebanyak ini juga diproduksi dari panas tubuh saat tidur dan menjadi tempat yang 'menyenangkan' bagi bakteri untuk tumbuh subur.
Kasurmu bisa diibaratkan wadah untuk debu-debu dan sel kulit mati yang luruh dari badanmu. Jumlahnya akan semakin banyak dan berisiko jika kamu membawa peliharaanmu tidur bersama di atas kasur.
Remahan makanan atau tetesan kuah bisa diserap oleh kasur sehingga hal ini menjadi nutrisi untuk bakteri yang telah lama mengendap lama dalam kasur. Hii!
Bakteri dari kulit, mulut bahkan area genital dapat menyusup ke dalam kasurmu. Biasanya bakteri yang suka diam-diam menghuni kasur adalah Staphylococcus, Lactobacillus dan Streptococcus.
Sebagai sentuhan akhir pembuatan kasur. pabrik menambahkan bahan kimia seperti pencegah api, plastik dan isocyanates yang bisa saja menimbulkan alergi ke kulit manusia.
Nah, itu dia tujuh hal yang menyusup diam-diam di kasur. Untuk itu, disarankan rutin mengganti sprei dan sarung bantal-guling demi kebersihan diri. Gak nyaman 'kan tidur bersama keluarga bakteri?