ilustrasi minum vitamin (pexels.com/JESHOOTS.com)
Seperti dijelaskan sebelumnya, suplemen tidak dapat menggantikan makanan dengan gizi seimbang. Jika dalam kondisi sehat dan sudah mengonsumsi makanan bervariasi, seperti biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, buah, sayur, dan susu rendah lemak, maka tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen.
Namun, ada kondisi di mana asupan makanan kurang sehingga membutuhkan tambahan suplemen sesuai anjuran dokter. Suplemen yang mengandung vitamin dan mineral bisa digunakan pada kondisi tertentu, seperti:
- Hamil atau sedang merencanakan kehamilan, diharuskan mengonsumsi asam folat.
- Berusia 50 tahun atau lebih. Kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi mulai menurun, sehingga dibutuhkan vitamin dari suplemen.
- Melakukan diet sehingga makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi, misalnya pada vegan.
- Mengalami kondisi medis yang memengaruhi penyerapan nutrisi makanan, seperti kondisi alergi makanan tertentu.
- Pernah melakukan operasi pada saluran cerna yang memengaruhi penyerapan nutrisi.
- Bayi dan anak-anak.
- Defisiensi vitamin atau mineral.
Dalam kondisi sehat dan asupan makanan sudah bergizi seimbang, maka suplemen sudah tidak diperlukan lagi. Apabila konsumsi makanan dirasa kurang bervariasi, maka suplemen bisa menjadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral.
Jika mengonsumsi suplemen, kamu tetap harus mengikuti anjuran yang tertera pada kemasan suplemen atau sesuai saran dari dokter, ya!