jaringan sosial yang luas bermanfaat secara positif bagi kebahagiaan seseorang (Pexels.com/Bayu Jefri)
Dalam suatu survey, sebagaimana dilansir Greater Good Magazine, 578 masyarakat Amerika melaporkan aktivitas apa yang telah mereka lakukan, dengan siapa, dan untuk berapa lama selama 24 jam terakhir, sekaligus menyatakan betapa bahagia dan puasnya mereka dengan kehidupannya masing-masing.
Lalu para peneliti menganalisis hasilnya, dan ditemukan bahwa orang-orang dengan jaringan sosial yang lebih luas dan bervariasi, lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya, dibanding orang-orang dengan jaringan sosial yang lebih terbatas.
Pola ini tetap berlaku bahkan setelah memperhitungkan hal-hal seperti jenis kelamin, usia, status pekerjaan, dan potensi pengaruh kebahagiaan lainnya. Bahkan, semakin luas jangkauan jaringan sosial individu, hingga menjangkau orang-orang yang jarang diajak bicara, seperti kenalan, teman lama, rekan kerja, atau bahkan orang asing di toko kelontong semakin besar manfaat positifnya bagi kebahagiaan.
Alasannya, semakin luas jaringan sosial, semakin memunculkan variasi emosi yang berbeda-beda yang kemudian mendorong kebahagiaan seseorang. Selain itu, jaringan sosial yang luas memungkinkan seseorang mendapat social support yang lebih beragam, baik itu emosional, finansial, informasi maupun praktis, misalnya meminjamkan alat atau membantu mendapatkan pekerjaan.
Juga, menurut penelitian jaringan sosial yang lebih bervariasi yang tak hanya terbatas teman dekat dan keluarga bermanfaat secara positif bagi kebahagiaan seseorang dan karenanya lebih menyehatkan.