ilustrasi bayam (pixabay.com/Showmeyourflowers)
Bukan tanpa alasan mengapa bayam kerap dipilih sebagai salah menu harian. Selain mudah ditemukan, bayam mengandung banyak zat besi, vitamin C dan E, kalium, hingga magnesium dalam sekali konsumsinya. Paket lengkap tersebut mampu memenuhi kebutuhan nutrisimu.
Meski demikian, terdapat pendapat yang menyarankan untuk tidak memanaskan ulang bayam. Jeanne de Vries, profesor dari Dietary Assessment dalam Wageningen University and Research menjelaskan bahwa bayam mengandung nitrat.
Sejatinya, senyawa tersebut tidak sepenuhnya berbahaya. Kandungan nitrat dalam sayuran bisa membantu menurunkan tekanan darah dan baik untuk jantung. Akan tetapi, kondisi, proses masak dengan suhu tinggi, bahkan bakteri tertentu dapat mengubah nitrat menjadi nitrit. Selanjutnya, nitrit dapat berubah menjadi nitrosamin yang bersifat karsinogenik.
Selain itu, kenapa bayam tidak boleh dipanaskan juga berkaitan dengan kandungan nutrisi di dalamnya. Pengolahan secara berulang dengan suhu tinggi dapat menyebabkan pengurangan nutrisi. Beberapa nutrisi dalam bayam yang dapat hilang yaitu vitamin C, vitamin E, serta magnesium.
Sebagai contoh, vitamin C dalam bayam yang dimasak dengan air alias direbus kadarnya bisa berkurang hingga 50 persen. Alasannya, vitamin C bersifat larut air dan sangat sensitif terhadap panas.