Kenapa Lidah Pahit setelah Makan Nanas? Ini Penjelasannya!

Buah nanas memang dikenal punya rasa manis segar yang menyegarkan, apalagi jika dikonsumsi saat cuaca panas. Namun, tidak sedikit orang mengalami sensasi pahit atau perih di lidah setelah menyantap buah ini. Reaksi tersebut tentu menimbulkan rasa tidak nyaman yang membuat sebagian orang jadi enggan menikmatinya lagi.
Kondisi ini sebenarnya bukan sekadar efek biasa, melainkan bisa dijelaskan secara ilmiah. Agar kamu tidak bingung mari simak penjabaran berikut mengenai kenapa lidah pahit setelah makan nanas. Kira-kira apa penyebabnya, ya?
1. Enzim bromelain yang aktif akan menyerang protein di lidah
Nanas mengandung senyawa enzimatik bernama bromelain yang berperan sebagai pemecah protein. Keberadaan enzim ini cukup tinggi, terutama pada bagian tengah buah dan batangnya. Saat dikunyah, bromelain akan bereaksi langsung dengan protein di permukaan lidah, membuat struktur sel di bagian tersebut menjadi lebih sensitif bahkan bisa terkikis sementara. Reaksi ini juga bisa memicu rasa gatal, perih, hingga pahit yang terasa tidak menyenangkan di mulut.
Kerja enzim bromelain menyerupai fungsi cairan pencernaan. Ia mulai "mencerna" protein sebelum makanan benar-benar sampai ke lambung. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau terlalu sering, lidah bisa merasakan ketidaknyamanan yang lebih intens. Apalagi jika mulut sedang dalam kondisi sensitif, efeknya akan lebih terasa. Itulah sebabnya, beberapa orang merasa lidah seperti terbakar atau pahit setelah makan nanas, terutama jika dimakan dalam kondisi belum terlalu matang atau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
2. Keasaman nanas yang tinggi menyebabkan iritasi mikro pada mulut

Selain mengandung enzim aktif, nanas juga memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kandungan asam sitrat dan asam askorbat pada buah ini bisa menurunkan pH di rongga mulut, membuat lapisan pelindung alami menjadi lebih rentan. Lapisan lendir di lidah dan gusi yang semula berfungsi menjaga kenyamanan jadi menipis, sehingga sel-sel pengecap menjadi lebih terbuka terhadap rangsangan yang menyengat, termasuk dari enzim bromelain itu sendiri.
Paparan asam dalam waktu singkat bisa memicu iritasi mikro di jaringan lunak. Gejalanya bervariasi, mulai dari rasa pahit, geli, sampai sensasi seperti tersengat listrik ringan. Meskipun kondisi ini biasanya hanya sementara dan akan membaik dalam beberapa jam, tidak jarang rasa pahit itu terasa mengganggu dan menurunkan selera makan. Semakin tinggi tingkat kematangan buah nanas, biasanya kandungan asamnya semakin rendah, sehingga lebih aman dikonsumsi tanpa meninggalkan efek pahit yang menyiksa.
3. Lapisan pelindung di mulut tidak cukup kuat menahan efek senyawa
Permukaan lidah sebenarnya dilapisi oleh sebuah jaringan mukosa yang memiliki fungsi pelindung alami. Namun, pada beberapa kondisi, lapisan ini bisa mengalami penurunan kualitas. Misalnya, ketika seseorang sedang mengalami dehidrasi ringan, luka kecil di mulut, atau baru saja menyikat gigi terlalu keras. Saat kondisi pelindung ini melemah, efek dari bromelain dan asam pada nanas bisa masuk lebih dalam ke jaringan lidah, menyebabkan rasa pahit yang lebih nyata dan sulit diabaikan.
Kondisi ini juga bisa dialami oleh orang yang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap makanan asam atau pedas. Meskipun tidak termasuk alergi, reaksi semacam ini menunjukkan bahwa sistem pelindung di rongga mulut sedang tidak berada dalam kondisi optimal. Mengonsumsi nanas dalam keadaan perut kosong pun bisa memperparah situasi, sebab tidak ada lapisan makanan lain yang bisa menjadi buffer untuk mengurangi efek iritasi dari nanas.
Rasa pahit setelah makan nanas memang bukan kondisi berbahaya, tapi tetap bisa mengganggu kenikmatan saat menyantap buah segar ini. Jika lidah terasa pahit atau tidak nyaman setelah makan nanas, ada beberapa solusi praktis yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah berkumur menggunakan air garam yang berfungsi menetralkan pH mulut sekaligus mengurangi efek peradangan. Selain itu, minum susu dingin juga bisa membantu melapisi kembali permukaan lidah dan mengurangi sensasi terbakar yang ditimbulkan oleh asam dan enzim.
Referensi
"What’s the Deal With Pineapple Tongue Burn (and the TikTok Trick That Prevents It)?" Bon Appétit. Diakses pada Juni 2025.
"Why Does Pineapple Make Your Mouth Tickle?" McGill University – Office for Science. Diakses pada Juni 2025.
"Pineapple Allergy: Symptoms, Causes, and More." Medical News Today. Diakses pada Juni 2025.
"Why Does Pineapple Make Your Mouth Tingle?" Live Science. Diakses pada Juni 2025.
"How Pineapples Surprisingly Affect Your Taste Buds." Tasting Table. Diakses pada Juni 2025.