Penelitian dari RAC (Royal Automobile Club) mengungkapkan fakta menarik. Dari uraian RAC, 75 persen penderita mabuk perjalanan mengatakan bahwa kursi belakang adalah posisi terburuk yang menyebabkan motion sickness. Ini bukan kebetulan, melainkan ada penjelasan ilmiahnya, lho.
Secara teori, ada dua penyebab utama mengapa duduk di kursi belakang dapat meningkatkan mual. Pertama, sistem pergerakan roda mobil. Roda depan mobil bergerak mengikuti kemudi, sedangkan roda belakang tidak.
Akibatnya, saat mobil berbelok, penumpang di kursi depan cenderung tidak merasa pusing karena mereka bergerak sesuai alur roda depan. Sebaliknya, penumpang di kursi belakang merasakan efek haluan mobil lebih kuat sehingga memicu mual.
Selain itu, ketidakseimbangan sensorik di otak juga turut memengaruhi. Ketika duduk di kursi belakang, sistem saraf pusat menerima pesan yang bertentangan dari berbagai sistem sensorik. Telinga bagian dalam merasakan gerakan dari segala arah. Namun, mata melihat pemandangan yang relatif statis alias interior mobil.
Nah, konflik antara input sensorik ini membingungkan otak dalam mengkoordinasikan pancaindra. Hal itulah yang lantas memicu mual dan ingin muntah. Situasi ini akan semakin parah jika penumpang tidak dapat melihat ke luar jendela.