ilustrasi perempuan sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Salah satu metode turun-temurun yang digunakan untuk meredakan demam adalah dengan mengompres. Handuk kecil dibasahi dengan air, lalu ditempelkan ke dahi, leher, lipatan ketiak, atau bagian tubuh lain diklaim dapat membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal.
Meski telah dilakukan bertahun-tahun, perdebatan penggunaan air ketika mengompres pun gak kunjung usai. Beberapa berpendapat kompres menggunakan air dingin, bahkan dicampur es. Sementara yang lain menganggap lebih efektif dengan air hangat.
Air dingin terasa lebih masuk akal untuk menurunkan suhu tubuh yang panas. Opsi ini juga diambil ketika seseorang mengalami cedera. Namun, faktanya, air dingin justru bukan pilihan tepat untuk kompres demam.
Mengompres atau mandi ketika demam dengan air dingin justru tidak disarankan. Tubuh berada di suhu yang tinggi, adanya kompres dengan suhu rendah justru dianggap sebagai ancaman. Tubuh pun akan meningkatkan suhu inti dan menghasilkan respons menggigil.
Di sisi lain, individu yang demam juga gak disarankan mandi air panas. Alih-alih membaik, kamu mungkin merasa sensasi kulit terbakar.
Lantas, bagaimana langkah yang tepat? Terkait hal tersebut, gunakanlah air hangat, baik untuk mengompres atau mandi. Dilansir Hopkins Medicine, kompres demam menggunakan kain dengan suhu tubuh atau suam-suam kuku dapat membantu menurunkan suhu tinggi.
Sebagai catatan, hindari juga penggunaan rubbing alcohol, seperti isopropanol, untuk kompres tubuh yang sedang demam. Dalam Very Well Health dijelaskan bahwa penggunaan produk serupa memang dapat memberikan sensasi dingin di kulit, tetapi akan menguap dengan cepat sehingga menyebabkan menggigil. Opsi ini juga gak benar-benar efektif menurunkan suhu tubuh.
Saat demam, hindari buru-buru meminum obat. Alih-alih demikian, coba kompres demam dan cara menurunkan demam tanpa obat lainnya. Kamu bisa beristirahat, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, menggunakan pakaian nyaman, serta menjaga suhu sekitar. Semoga lekas sembuh!