ilustrasi pendampingan korban perundungan (pexels.com/August de Richelieu)
OCD menjadi masalah kesehatan mental yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Meskipun begitu, pengidap bisa mengurangi gejala dengan menjalani beberapa perawatan. Pengobatan OCD terdiri dari konsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Dalam beberapa kasus, pengidap OCD juga memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan dismorfik tubuh (gangguan ketika seseorang memiliki anggapan yang keliru bahwa ada bagian tubuh mereka yang tidak normal). Jadi, sangat penting untuk melihat adanya potensi gangguan lainnya ketika menentukan pilihan perawatan.
Berikut ini beberapa pilihan perawatan untuk mengobati OCD:
Psikoterapi dengan cognitive behavioral therapy (CBT) dapat membantu mengubah pola pikir pengidap OCD. Dokter akan mengondisikan pengidap dalam situasi yang dirancang untuk menciptakan atau memicu kompulsi. Sementara itu, pengidap akan belajar untuk mengurangi dan kemudian menghentikan pikiran atau tindakan OCD.
Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti meditasi, yoga, dan pemijatan. Cara ini diperlukan untuk membantu pengidap mengatasi gejala OCD yang disertai stres.
Dokter biasanya meresepkan obat psikiatrik yang disebut selective serotonin reuptake inhibitor. Obat ini dapat membantu pengidap mengendalikan obsesi dan kompulsi. Namun, diperlukan waktu dua hingga empat bulan untuk melihat reaksi obat.
Obat psikiatrik yang umum diresepkan yaitu, citalopram, clomipramine, escitalopram, fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline. Jika masih menunjukkan gejala, dokter akan meresepkan obat antipsikotik seperti aripiprazole atau risperidone.
Jika terapi dan pengobatan tidak menunjukkan penurunan gejala, dokter akan mengambil tindakan perawatan neuromodulasi pada pengidap. Pengobatan ini dilakukan dengan perangkat yang dapat mengubah aktivitas listrik di area tertentu di otak.
Alat stimulasi magnetik transkranial ini menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf. Prosedur yang lebih rumit diterapkan karena harus menstimulasi otak dalam, yaitu menggunakan elektroda yang ditanamkan di kepala.
- Stimulasi magnetik transkranial
Pengobatan ini dilakukan dengan perangkat non-invasif yang diletakan di atas kepala. Alat ini bekerja dengan cara menginduksi medan magnet, kemudian menargetkan bagian otak tertentu yang mengatur gejala OCD.
Setelah memahami bahwa bullying dapat meningkatkan risiko Obsessive Compulsive Disorder dan gangguan mental lainnya, serta tantangan apa saja yang kemungkinan mereka hadapi. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik dari lingkungan sekolah dan keluarga.
Tenaga pengajar memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman mengenai OCD pada lingkungan sekolah dan membantu anak dengan OCD agar lebih percaya diri dalam melakukan interaksi sosial. Dengan menumbuhkan rasa keberagaman dan saling menghargai di antara kelompok pertemanan, lingkungan sekolah juga turut memberikan dukungan bagi anak dengan OCD untuk terus berkembang dan belajar secara maksimal.