Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi serangan jantung pada perempuan (henryfordlivewell.com)

Ada anggapan sosial yang beredar, bahwa perempuan itu cengeng, lemah dan tak berdaya. Namun rupanya dunia medis mengatakan yang sebaliknya.

Perempuan jauh lebih perkasa dan kuat, apalagi untuk urusan menahan sakit. Buktinya, perempuan bisa mengatasi rasa sakit yang amat-sangat saat melahirkan yang bahkan laki-laki pun tak mampu menahannya.

1. Kuat menahan sakit, tak menyadari bahaya yang mengintainya

Kemampuan perempuan menahan sakit bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, kemampuan ini sangat 'menguntungkan' pada saat melahirkan. Tetapi di sisi lain, sekitar 50 persen perempuan di seluruh dunia didiagnosa lebih banyak mengalami serangan jantung ketimbang pria.

Hal ini disinyalir dikarenakan saat gejala terjadi, para perempuan cenderung tidak merasakannya atau menganggapnya hal biasa. Sehingga saat sudah parah dan menyerang tiba-tiba, akibatnya lebih fatal.

2. Gejala serangan jantung pada wanita seringkali tak terlihat.

Gejala serangan jantung pada wanita cenderung terjadi 'diam-diam' namun mematikan. Berbeda dengan gejala yang dialami laki-laki yang cenderung mudah dideteksi. Sejumlah 69 ribu perempuan mengalami serangan jantung tiap tahunnya di Inggris.

Jumlah yang lebih sedikit ketimbang laki-laki, yaitu 119 ribu orang. Tetapi setelah serangan terjadi, justru akibatnya lebih fatal pada wanita dan cenderung lebih banyak kematian terjadi karenanya.

3. Bagaimana gejala serangan jantung pada perempuan dan laki-laki?

Pada perempuan, gejala serangan jantung memang terlihat seperti sakit biasa saja, misalnya merasa kepanasan dan banyak berkeringat, berkunang-kunang, rasa sakit di telinga, rahang, leher atau pundak, nyeri di dada, nafas pendek dan kelelahan yang teramat sangat.

Pada pria, sakit di bagian tangan cenderung terjadi di tangan kirinya. Sedangkan para wanita, sebelah kanannya.

Sekecil apapun perubahan yang terjadi pada tubuh kita, sebaiknya kita memperhatikannya seksama. Jangan sampai menyepelekannya sehingga dampaknya justru berbahaya bagi diri kita sendiri.

Editorial Team