3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?

Walau gejalanya mirip, kedua penyakit ini tidak sama

Demam berdarah dengue (DBD) dan Malaria menjadi dua penyakit yang cukup menakutkan di Indonesia. Bayangin aja, per tanggal 1 Maret 2024 terdapat 16.000 kasus DBD. Namun jumlah itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kasus positif penyakit malaria di Indonesia. Gak tanggung-tanggung, penyakit ini menjangkit 443.530 orang di Indonesia sepanjang tahun 2023 lalu.

Membahas soal malaria dan DBD, kedua penyakit ini memiliki gejala yang cukup mirip seperti demam tinggi dan sakit kepala. Makanya gak heran kalau keduanya sering disalahartikan. Padahal meski gejalanya sama, kedua penyakit ini sangat berbeda, dan membutuhkan penanganan yang berbeda. Kira-kira apa aja perbedaan malaria dan DBD?

1. Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus, sedangkan malaria disebabkan oleh parasit

3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?gambar nyamuk Aedes aegypti (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Salah satu mitos yang dipercaya oleh banyak orang adalah, demam berdarah dan malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk memang berperan penting dalam penularannya, tapi mereka bukan pelaku utamanya. Dilansir Healthline, alih-alih jadi penyebab utama, nyamuk hanya menularkan "bibit" penyakit ke tubuh melalui gigitan.

Malaria sebetulnya disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menginfeksi nyamuk Anopheles betina. Sama seperti malaria, demam berdarah dengue alias DBD juga disebarkan oleh gigitan nyamuk. Bedanya, nyamuk yang menggigit adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Perbedaan lainnya, Aedes aegypti gak menyebarkan parasit, tapi virus Dengue ke tubuh korbannya.

Baca Juga: 7 Komplikasi Mematikan yang Bisa Muncul akibat DBD, Wajib Diwaspadai!

2. Gejala DBD lebih cepat muncul ketimbang malaria

3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?gambar termometer (unsplash.com/Winel Sutanto)

Gejala awal kedua penyakit ini memang mirip, meski begitu gejala demam berdarah muncul lebih cepat dari malaria. Dilansir Metropolis India, setelah digigit nyamuk Aedes aegypti dan terinfeksi virus Dengue, seseorang akan mulai merasakan gejalanya pada hari ke 4 sampai ke 10 hari. Biasanya gejala awal yang muncul adalah gejala ringan seperti pusing dan demam.

Sedangkan untuk malaria, gejala biasanya baru akan muncul di hari ke 10 sampai 15 hari setelah digigit. Ini karena ketika digigit, parasit akan lebih dulu mencari jalan menuju hati melalui aliran darah, baru kemudian menginfeksi sel darah, berkembang biak hingga menimbulkan sejumlah gejala.

3. Malaria lebih menular ketimbang DBD

3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?ilustrasi orang yang mengalami gejala malaria (unsplash.com/Usman Yousaf)

Salah satu hal yang jarang diketahui oleh banyak orang mengenai malaria adalah, penyakit ini bisa menular ke orang lain. Dilansir WebMd, malaria memang bisa menular, namun proses penularannya gak melalui kontak langsung maupun udara seperti flu. Parasit Plasmodium yang menjadi penyebab utama malaria hidup dengan baik di sel darah.

Nah, karena parasitnya hanya hidup di sel darah, maka malaria juga hanya bisa menular melalui kontak darah dengan pasien seperti transfusi darah, transplantasi organ, hingga jarum suntik yang terkontaminasi. Dalam beberapa kasus, bayi yang masih di dalam kandungan juga bisa tertular malaria jika ibunya terinfeksi penyakit ini. Kabar baiknya, demam berdarah gak menular seperti flu atau malaria. Satu-satunya cara seseorang bisa terkena penyakit ini adalah jika nyamuk Aedes aegypti betina menggigitnya.

Terlepas dari beberapa perbedaan atas, baik malaria maupun demam berdarah merupakan penyakit yang berbahaya. Namun jika harus memilih mana yang lebih mematikan, maka malaria adalah jawabannya. Gimana gak, pada tahun 2022 aja, penyakit ini sudah membunuh 608.000 jiwa. Jumlah itu seratus kali lebih banyak dari kematian akibat demam berdarah pada tahun 2023. 

Baca Juga: Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannya

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya