Antioksidan dalam biji selasih bisa membantu melawan radikal bebas, yang dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini. Konsumsi air dengan biji selasih secara teratur bisa membantu kulit menjadi lebih sehat dan bercahaya.
Tak hanya itu, vitamin E merupakan salah satu komponen biji selasih. Kandungan ini bisa menghidrasi kulit dari dalam, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi gatal-gatal pada kulit, meredakan eksim, psoriasis, dan kondisi kulit lainnya.
Biji selasih mengandung banyak serat, sumber mineral yang baik, mengandung lemak omega-3 nabati, dan kaya akan senyawa tanaman yang bermanfaat. Biji selasih bisa menjadi menu tambahan dalam pola makan kamu.
Referensi
Leelahagul P, Putadechakum S, Tanphaichitr V. "The effects of soluble dietary fibre from the Thai herb, sweet basil seed, on human body composition" Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition (1992).
Lara-Espinoza, Claudia, Elizabeth Carvajal-Millán, René Balandrán-Quintana, Yolanda López-Franco, and Agustín Rascón-Chu. “Pectin and Pectin-Based Composite Materials: Beyond Food Texture.” Molecules 23, no. 4 (April 18, 2018).
Zameni, Akefe, Mahdi Kashaninejad, Mehran Aalami, and Fakhreddin Salehi. “Effect of Thermal and Freezing Treatments on Rheological, Textural and Color Properties of Basil Seed Gum.” Journal of Food Science and Technology 52, no. 9 (December 13, 2014).
Panche, A. N., A. D. Diwan, and S. R. Chandra. “Flavonoids: An Overview.” Journal of Nutritional Science 5 (January 1, 2016).
Naji-Tabasi, Sara, and Seyed Mohammad Ali Razavi. “Functional Properties and Applications of Basil Seed Gum: An Overview.” Food Hydrocolloids 73 (July 20, 2017).
Bravo, Héctor Calderón, Natalia Vera Céspedes, et al. “Basil Seeds as a Novel Food, Source of Nutrients and Functional Ingredients With Beneficial Properties: A Review.” Foods 10 (7): 1467.