Studi: Minum Soda Setiap Hari Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

- Konsumsi soda dan jus buah yang berlebihan terbukti meningkatkan risiko stroke, menurut sebuah analisis.
- Sebaliknya, minum lebih dari empat cangkir teh sehari dikaitkan dengan risiko semua jenis stroke lebih rendah.
Apa yang kamu makan dan minum bisa berdampak secara signifikan pada pembuluh darah dalam hal kesehatan kardiovaskular.
Dua studi terbaru mengungkapkan bahwa pilihan minuman sehat, seperti teh dan air, bisa lebih baik dalam menurunkan risiko stroke dibandingkan dengan kopi atau soda. Konsumsi minuman bersoda dan jus buah yang berlebihan terbukti meningkatkan risiko stroke, menurut sebuah analisis.
Dalam studi lain, konsumsi lebih dari empat cangkir kopi sehari juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Penelitian baru tersebut diterbitkan dalam Journal of Stroke dan International Journal of Stroke.
1. Hubungan antara jus buah, soda, dan risiko stroke

Temuan kedua studi tersebut berasal dari analisis data dari proyek penelitian INTERSTROKE. Proyek tersebut melibatkan hampir 27.000 orang di 27 negara, termasuk hampir 13.500 orang yang mengalami stroke pertama mereka.
Dalam satu analisis, para peneliti menemukan bahwa minum hingga satu minuman berkarbonasi sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 22 persen. Risiko meningkat tajam bagi orang yang mengonsumsi dua atau lebih minuman ini sehari.
Mengonsumsi hingga satu jus buah atau minuman sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 37 persen. Untuk dua jus buah atau minuman sehari, risiko stroke ini meningkat tiga kali lipat.
Para peneliti menemukan bahwa perempuan memiliki risiko stroke tertinggi yang terkait dengan jus buah atau minuman.
2. Hubungan antara kopi, teh, dan risiko stroke

Analisis lainnya menunjukkan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari dikaitkan dengan risiko stroke keseluruhan 37 persen lebih tinggi. Risiko stroke akibat gumpalan darah ditemukan 32 persen lebih tinggi.
Tidak ada peningkatan risiko stroke untuk tingkat konsumsi kopi yang lebih rendah. Sebaliknya, minum lebih dari empat cangkir teh sehari dikaitkan dengan risiko semua jenis stroke sebesar 19 persen lebih rendah. Ini termasuk risiko stroke akibat pendarahan sebesar 22 persen.
Manfaatnya sedikit bervariasi untuk berbagai jenis teh. Minum tiga hingga empat cangkir teh hitam sehari dikaitkan dengan risiko stroke keseluruhan 29 persen lebih rendah. Teh hijau, yang dikonsumsi tiga hingga empat cangkir sehari, dikaitkan dengan risiko stroke keseluruhan 27 persen lebih rendah.
3. Studi baru masih terbatas

Perlu diingat bahwa studi tersebut bersifat observasional. Hal ini tidak bisa membuktikan bahwa minum kopi, teh, atau soda menyebabkan risiko stroke yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Selain itu, ini adalah studi kasus kontrol yang menggunakan kuesioner, yang rentan terhadap bias dan memiliki keterbatasan lain. Meskipun demikian, ada dasar dari penelitian independen sebelumnya yang sesuai dengan studi ini untuk mendukung hasil yang didapatkan.
Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya memilih air dan teh sebagai minuman utama untuk membantu mengurangi risiko stroke.
Temuan dari kedua studi ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan pilihan minuman sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan kardiovaskular. Mengganti soda dan minuman manis dengan air atau teh bisa menjadi langkah kecil namun signifikan dalam mengurangi risiko stroke.
Referensi
Smyth, Andrew, Graeme J Hankey, et al. “Carbonated Beverage, Fruit Drink, and Water Consumption and Risk of Acute Stroke: The INTERSTROKE Case-Control Study.” Journal of Stroke, September 26, 2024.
Smyth, Andrew, Graeme J Hankey, et al. “Tea and Coffee Consumption and Risk of Acute Stroke: The INTERSTROKE Study.” International Journal of Stroke, June 18, 2024.
EurekAlert. Diakses pada Oktober 2024. Frequent fizzy or fruit drinks and high coffee consumption linked to higher stroke risk.