ilustrasi kambing (unsplash.com/BAILEY MAHON)
Lebih dalam, Dr. Arif menjelaskan bahwa pengobatan dengan empedu kambing ini masih bersifat pengalaman lokal atau tradisional. Hasil penelitiannya juga masih terbatas pada hewan, seperti tikus putih.
"Oleh sebab itu perlu referensi tambahan dalam hal konsumsi empedu kambing oleh manusia. Masyarakat harus berhati-hati dalam mengonsumsi empedu kambing," Dr. Arif mengatakan.
Tidak disarankan juga untuk memakannya terlalu sering karena akan menimbulkan efek toksik pada tubuh dan mengurangi manfaatnya.
"Tidak ada aturan khusus dalam mengonsumsinya, tetapi disarankan tidak dikonsumsi terlalu sering untuk menghindari efek berbahaya. Saya menganjurkan untuk konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba atau memasukkan empedu kambing ke dalam pola makan, terutama jika tidak terbiasa dengan jenis makanan ini atau memiliki kondisi kesehatan tertentu," ia menyarankan.
Mendapatkan informasi yang akurat dan memahami risiko serta manfaatnya sangat penting sebelum mengambil keputusan untuk mengonsumsi empedu kambing.
Referensi
Wang, David Q-h. “Therapeutic uses of animal biles in traditional Chinese medicine: An ethnopharmacological, biophysical chemical and medicinal review.” World Journal of Gastroenterology 20, no. 29 (January 1, 2014): 9952.